Pengharapan Dari Tuhan Tidak Pernah Hilang

Resmedi menikah dengan seorang wanita non Kristen di tahun 1987. Pernikahan yang tidak disetujui oleh kedua pihak keluarga membuat mereka memutuskan untuk kawin lari. Dari sebuah pedesaan, mereka pergi ke kota untuk hidup bersama mengadu nasib. Pada awal pernikahan, semua berjalan dengan baik dan bahagia. Resmedi dan istri dikaruniai tiga orang anak. Hingga di tahun 2006, keluarga ini dilanda masalah besar sampai akhirnya sang istri pun pergi meninggalkan Resmedi beserta tiga anaknya. Segala upaya, termasuk ke paranormal, ia lakukan demi bertemu dengan istri terkasih. Ia hanya mengandalkan kekuatannya semata. Ia lupa bahwa ia memiliki Tuhan yang hidup, yang dapat memberinya jalan keluar. Sampai suatu saat, anak sulungnya, Daniel, berkata pada dirinya, “Bapak orang Kristen kan, kok harus percaya sama dukun?”

Resmedi tertegun mendengar ucapan anaknya. Segera ia berdoa, memohon ampun pada Tuhan atas apa yang telah ia lakukan. Ia melupakan betapa hebat kuasa Tuhan sanggup menolong hidupnya. Di saat itu juga, tak sengaja ia mendengar siaran Radio Heartline yang ternyata sedang di dengarkan oleh anak-anaknya. Melalui khotbah dan puji-pujian yang di dengarnya membuat ia merasa bangkit kembali dari keterputusasaannya. Ia merenungi bagaimana kasih Tuhan telah bekerja dalam hidupnya selama ini. Sejak itu, Resmedi menjadi pendengar setia Radio Heartline 100.6 FM. Begitu banyak berkat yang ia dan anak-anaknya terima melalui siaran-siaran Radio Heartline.

Resmedi kembali menata kehidupan bersama tiga anaknya. Ia berprofesi sebagai supir taksi. Dari mata pencahariannya itu, ia dapat menyekolahkan ketiga anaknya, bahkan si sulung sudah memasuki dunia perkuliahan.

Sampai saat ini, istrinya belum juga kembali ke tengah-tengah keluarga. Tapi mereka yakin bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Dan pengharapan dari Tuhan tidak pernah hilang dan tidak akan mengecewakan.