Dengan Hormat dalam Kristus, nama saya Pdm. Antonia Benu. Saya menginjili jiwa-jiwa yang terhilang. Saya membina dan mengajar di pedalaman. Sudah 16 tahun sampai sekarang ini dalam dalam pelayanan, saya mengalami berbagai macam kesulitan. Jemaat Dayak di sini masih banyak sekali yang mengalami kemiskinan, kesusahan hidup, anak-anak yang putus sekolah dan bahkan ada yang sama sekali tidak sekolah karena jaraknya yang terlalu jauh 16 KM. Setiap hari anak-anak pergi pulang lewat hutan dan berjalan kaki. Ada lagi masalah banyak tanah orangtua yang dirampas oleh orang-orang perusahaan dan orang Dayak yang pintar diperalat oleh mereka.
Begitu banyak masalah dan hambatan untuk memberitakan Injil ke pedalaman. Saya selama melayani berusaha sendiri, mencari makan sendiri dan melayani jiwa sampai mati. Saya bertahan dengan banyaknya pengaruh luar untuk membujuk orang Dayak yang sudah menerima Tuhan, menjual Tuhan lagi dengan berbagai tawaran uang atau kebutuhan. Itu salah satu faktornya.
Saya mendengar dari banyak hamba Tuhan lain yang sudah dibantu oleh Yayasan Yaski untuk memperbaiki ekonomi dan bisa memberkati jemaat dan hamba Tuhan yang lain. Saya ingin juga memperbaiki ekonomi saya, mendirikan usaha mandiri supaya pelayanan saya berbuah. Puji Tuhan, Yaski membantu saya untuk membangun usaha mandiri dan memberikan paket kebutuhan pokok sehingga saya dapat berbagi juga kepada yang lain. Semoga pelayanan Yaski semakin menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Shalom.. Saya Evangelis Dianti Marsela melayani di Entikong perbatasan Malaysia kurang lebih 3 KM jaraknya ke Imigrasi malaysia. Saya melayani masyarakat di perbatasan. Saya dan jemaat yang saya layani sama-sama susah. Kesulitan dan menderita terutama dalam hal makan, kebutuhan pokok dan berobat.
Keadaan di sini sulit sampai harus mencari makan berkilo-kilo jauhnya. Pendidikan disini pun tidak ada. Saya harus menitipkan anak saya dengan pendeta di dekat kota untuk bersekolah. Banyak penghalang yang menghambat pelayanan saya dan evangelis lain selain dari kesulitan kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, saya ingin usaha mandiri supaya bisa menolong jemaat juga. Puji Tuhan, doa saya dikabulkan. Saya mendapat bantuan dari Yaski untuk usaha mandiri. Tuhan Yesus memberkati pelayanan saya dan aktifis lain dan juga memberkati Yaski. Amin.
Shalom. Saya Evangelis Selly mau memberikan kesaksian tentang pelayanan yang saya kerjakan selama ini di pedalaman. Saya banyak mengalami suka dan duka, susah senang, menderita dan menikmati, semua ada maksud Tuhan. Saya melayani tetapi saya juga bekerja di kebun kelapa sawit sebagai buruh kasar. Menebas pohon sawit, gali parit jalan mobil untuk truk pengangkut sawit, memungut buah sawit yang tercecer dan menaikannya lagi ke gerobak, memuat kelapa sawit yang sudah dimassukkan ke karung lalu dinaikkan ke truk pengangkut, barulah bisa dapat makan. Saya juga kerja di kebun karet, bayarannya hanya dapat beras ‘miskin’ yang sudah berbau, berdebu dan berulat.
Keadaan di pedalaman memang sangat susah. Saya sebagai hamba Tuhan harus banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk melayani dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi jalan yang juga salah satu hambatan karena motor dan mobil tidak bisa masuk, akhirnya saya untuk melayani dari desa ke desa dengan berjalan kaki. Untuk berobat pun susah apalagi untuk mendapat sinyal. Itulah kesusahan saya dan hamba Tuhan lain di pedalaman. Puji Tuhan, Tuhan masih menyertai. Saya sempat meminta bantuan dari Yaski untuk usaha mandiri supaya saya bisa mengembangkan talenta yang saya punya dan memberkati orang yang saya layani. Puji Tuhan, Tuhan mengabulkan doa saya. Yaski memberikan saya bantuan untuk usaha mandiri dengan modal untuk memulai usaha. Saya sangat bersyukur. Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus. Haleluya!
Salam di dalam Tuhan Yesus Kristus. Saya Evangelis Heruanto ingin membagikan kesaksian saya tentang kehidupan saya di pedalaman. Saya dan pelayan Tuhan yang lain setiap harinya selau bekerja keras, tidak mengenal lelah, hanya untuk mendapat makan, minum, membeli pakaian bekas, dan berobat di Mantri praktik keliling (tetapi masih sulit di dapatkan).
Di pedalaman tidak ada listrik, jalan setapak/jalan tikus hanya bisa dilalui motor bekas, itu juga jatuh bangun saat di perjalanan. Orang baru yang datang ke pedalaman pasti setelah sampai minta untuk diurut. Dan kalau ada yang pulang pelayanan dari pedalaman pasti sakit.
Saya tidak mempermasalahkan makan minum selama di sini. Melayani sebagai Hamba Tuhan merupakan hidup saya juga. Tetapi saya dan keluarga juga ingin mempunyai masa depan yang cerah. Anak bisa bersekolah. Mendapat pendidikan dan kehidupan yang layak. Saya merasa iri (dengan hal yang positif) ada banyak Hamba Tuhan lain mempunyai usaha sendiri seperti ternak ayam, bercocok tanam sayur, ternak lele dan mereka berhasil untuk membantu hamba Tuhan lain juga. Saya juga ingin seperti mereka yang berhasil. Saya mengetahui bahwa mendapat modal dari Yaski dan saya coba mengajukan ke Yaski. Puji Tuhan, saya sekarang bisa menanam sayur mayur.
Salam Sejahtera selalu. Saya, Pdp. Astina dari pedalaman Kalimantan Barat. Saya melayani jiwa-jiwa untuk pemberitaan Injil. Di pedalaman, saya banyak mengalami kesulitan. Tidak ada uang, makan minim gizi, minuman air kotor yang tidak direbus/dimasak, anak tidak sekolah karena tidak ada fasilitas sekolah. Terlalu banyak, saya lelah untuk menceritakannya.
Masalah tidak hanya itu, anak-anak Dayak banyak yang tengah malam diangkut dibawa keluar pulau Kalimantan untuk di-pondokkan. Masalahnya hanya karena tidak ada kesejahteraan. Saya dan Hamba Tuhan yang lain ingin bersama-sama mengembangkan pelayanan. Maka kami meminta bantuan dari Yaski untuk membantu kami dalam modal usaha. Puji Tuhan, Yaski mau membantu kami dan mengirimkan sepaket kebutuhan pokok serta pakaian. Terima kasih Yaski, ini adalah modal awal untuk mengembangkan pelayanan di sini, membantu jemaat dan Hamba Tuhan yang lain. Tuhan Yesus Memberkati.
Salam Sejahtera Selalu. Selama sepuluh tahun saya mengalami penderitaan dalam melayani jiwa di pulau Kalimantan. Untuk memenuhi kebutuhan saja saya belum bisa dan banyak Hamba Tuhan lain juga mengalami penderitaan yang sama seperti saya. Pulau Kalimantan adalah pulau terbesar selain Papua dan Sumatera. Dua tahun belakangan ini banyak gerakan dari beda keyakinan yang sudah masuk ke pedalaman. Dengan banyak godaan untuk jiwa-jiwa, banyak goncangan dan hambatan yang saya dan masyarakat di sini hadapi untuk gerakan itu. Dan tugas saya untuk mempertahankan jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan. Hamba Tuhan dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Nias, Sulawesi, terutama NTT semakin banyak yang datang ke Kalimantan untuk mempertahankan ke-Kristenan di sini.
Delapan tahun lalu, banyak hamba Tuhan menerima bantuan untuk mendirikan usaha. Banyak yang berhasil, tetapi ada juga yang gagal. Tapi bisa dikatakan Yaski yang memberikan bantuan selama ini, berhasil membantu Hamba Tuhan di seluruh Indonesia. Saya dan hamba Tuhan lain berjuang di pedalaman dan saling membantu satu sama lain untuk mengembangkan pelayanan jiwa untuk Tuhan. Puji Tuhan, Yaski membantu saya dengan berkat untuk mendirikan usaha berternak babi kampung. Kini saya dapat membantu yang lain yang dulu sama menderitanya dengan saya. Terpujilah nama Tuhan. Haleluya!