Kerinduan Beternak Ayam Ras
Salam di dalam Tuhan Yesus.
Bersama dengan surat ini saya datang menyaksikan bahwa ada hamba Tuhan yang bernama Ev. Inasti yang 13 tahun lalu pernah dibantu oleh Yaski dan beliau pindah pelayanan dan usaha di Papua karena ia ikut suaminya ke Papua. Disana dia berhasil dalam segala usaha dan banyak membantu hamba Tuhan dalam pelayanan di gunung dan di pesisir pantai. Saya pun meninggalkan Papua karena melihat keadaan di Kalimantan yang sudah banyak diganggu oleh gerakan dari luar yang mencoba mengusik iman orang-orang percaya disini untuk beralih mengikuti mereka dan kelihatannya semakin marak terjadi.
Saya baru satu tahun melayani di Kalimantan Barat, bisakah saya juga ditolong untuk usaha mandiri ekonomi seperti orang lain? Memang saya orang baru di Kalimantan tetapi juga berjuang dan miskin. Dari Papua tidak membawa apa-apa ke Kalimantan. Saya mau beternak ayam ras dengan dua induk betina dan satu ekor jantan. Berharap hasilnya nanti bisa membiayai atau menunjang kebutuhan pelayanan ke depan. Saya juga akan menikah dengan perempuan Dayak disini dan bertahan di tanah Dayak, membela pelayanan dari pergerakkan luar yang tidak bertanggungjawab.
Ada hamba Tuhan pernah kasih ke saya 2 sendok jahe instan, 1 bungkus mie, 2 sendok kecap manis saya masukkan di plastik, dan gula 4 sendok. Saya sangat berbahagia saat itu. Mohon bantu saya juga dengan paket kebutuhan sehari-hari seperti yang dikirimkan ke hamba-hamba Tuhan disini.
Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
Memelihara Babi Untuk Menunjang Hidup
Bersama dengan surat ini saya datang kepada Yaski bahwa saya mengalami kesulitan, penderitaan dan kemiskinan menimpa saya dalam melayani Tuhan. Suami saya telah dipanggil pulang ke Bapa di Sorga karena sakit berat, tidak ada uang waktu itu untuk dibawa ke Puskesdes pedalaman. Saat ini saya sudah melahirkan anak laki-laki yang ditinggalkan ayahnya waktu anak saya ini masih dalam kandungan. Saya melanjutkan pelayanan suami di kampung sebagai gembala jemaat yang sama-sama miskin dan kekurangan. Rata-rata sekitar 90% hamba Tuhan di pedalaman itu juga bekerja dengan sekuat tenaga menjadi buruh atau kuli di hutan, pikul kayu, potong kayu, potong karet, mencangkul, ada juga yang mengojek pakai motor yang sudah hancur-hancuran. Kebanyakan kerja jadi buruh kasar di perusahaan kelapa sawit, baru bisa menikmati makan dan minum.
Memang sudah ribuan orang yang dibantu Yaski dan berhasil. Dan mereka juga banyak membantu hamba Tuhan lain dengan bibit babi, ayam, kacang, dll. Banyak di antara mereka juga yang telah berhasil lalu pindah pelayanan ke propinsi lain seperti ke Papua, Bali, Jatim, Sulawesi, Ambon, Nias, Mentawai, NTB, Riau dan Sumsel.
Saya mau memelihara babi kampung untuk menunjang pelayanan saya ke depan dan semoga bisa menolong orang lain kalau nanti berhasil.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Beternak Ayam di Masa Pandemi
Salam di dalam Tuhan Yesus Kristus, Saya sebagai relawan dalam pelayanan kepada Tuhan di tanah yang gersang di sini, tidak seperti di Kalimantan yang tanahnya subur. Di tanah gersang ini tidak bisa ditanami apa-apa. Tetapi kalau pelihara babi itu pas walau untuk makanannya juga sulit namun masih bisa diusahakan.
Dalam situasi korona ini pun saya dan teman-teman makin susah sekarang. Gerakkan dari luar yang mencoba mempengaruhi dan merenggut iman percaya kami di NTT ini pun mulai diserang.
Mohon bantu saya. Saya ingin pelihara ayam dan ingin berhasil dalam mengembangkannya. Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
Sukses Beternak dari Kalbar ke NTT

Dulu di Kalimantan Barat saya melayani di Kampung Barok dekat perbatasan dengan Malaysia. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala perhatian dan bantuan dari YASKI sehingga saya dapat mandiri seperti saat ini. Tuhan Yesus memberkati.
Hidup Mandiri dengan Beternak


Merajut Harapan dengan Beternak Babi
“Bersama dengan surat ini saya beritahukan saya telah menerima bantuan usaha mandiri sebesar Rp.500.000,- dan ditambah dengan iuran dan arisan menjadi Rp.2.000.000,- totalnya. Saya telah membeli 4 ekor anak babi usia 3 bulan. Harga sebenarnya per ekor adalah Rp.1.200.000,- dikali 4 ekor menjadi Rp.4.800.000,-. Tetapi karena saya beli dari hamba Tuhan yang sudah sukses dibantu oleh YASKI, maka diberi dengan harga murah. Hanya dengan Rp.2.000.000,- untuk 4 ekor! Untuk pakannya saya racik sendiri dari ampas tahu dan tempe dicampur dengan ampas kelapa. Sedangkan untuk minumnya dari air bekas cuci beras, ditampung, lalu dicampur dengan garam 1 bungkus harganya Rp.2.000,- ditambah dengan air bekas cuci ikan basah dan ikan asin lalu diberi minum ke ternak babi, akhirnya babinya jadi gemuk dan sehat.
Target saya, nantinya bisa dijual pada bulan Desember 2020 dengan harga Rp.3.000.000,- dikali 4 ekor menjadi Rp.12.000.000,-. Dari hasil ini rencananya Rp.6.000.000,- akan ditabung, dan Rp.6.000.000,- untuk diputar lagi dengan membeli anakan babi yang baru. Semuanya ini digunakan untuk menunjang pelayanan dan membantu hamba Tuhan yang susah. Terima kasih untuk semua bantuan kepada saya dan sekali lagi terima kasih untuk YASKI dan para donatur yang telah membantu. Tuhan Yesus Memberkati.”


