Dari Maestro menjadi Pendoa
Sebagai seorang maestro musik, ia banyak dipanggil ke mana-mana. Namanya pun sangat terkenal, bahkan sangat disegani oleh para pemuka agama dan para pejabat di Tangerang. Pak Hendra memiliki seorang anak yang menikah dengan seseorang yang berbeda keyakinan, namun ia tetap berpegang keyakinan pada Tuhan Yesus.
Saat ini Pak Hendra hidup sendiri di sebuah tempat kontrakan kecil di daerah Sewan, Tangerang. Istrinya telah meninggal setahun yang lalu. Pak Hendra tetap bersyukur ketika dulu pernah mengalami kelumpuhan akibat jatuh dari motor yang menyebabkan pinggangnya cidera hingga terbaring di tempat tidur selama hampir satu tahun. Selain itu ia mengalami katarak dan kehilangan penglihatan. Kondisinya benar-benar terpuruk dan hilang pengharapan. Satu hal yang menguatkannya yaitu masih tetap percaya pada Tuhan Yesus. Radio Heartline selalu menemaninya dalam segala keadaan, membuat ia bertahan dan tetap berdoa. Puji Tuhan, akhirnya ia bisa lewati semuanya. Saat ini ia sudah disembuhkan Tuhan dari katarak dan sakit pinggang akibat jatuh dari motor waktu itu.
Setiap malam Pak Hendra selalu mendengarkan Radio Heartline dari jam 11.00 hingga jam 12.00 malam untuk berdoa bersama-sama dengan hamba Tuhan. Turut berdoa bagi saudara-saudara kita yang memiliki pergumulan. Ia ikut ambil bagian dalam doa tersebut.
Pak Hendra hanya ingin hidupnya terus menjadi berkat dan dipakai Tuhan, meskipun dirinya tidak setenar dulu lagi, namun saat ini hidupnya jauh lebih tenang dalam kesederhanaan dan mengandalkan Tuhan.
Pak Hendra mengucapkan terima kasih kepada Heartline serta terima kasih juga buat bantuan yang sudah diterima dari Radio Heartline. Tuhan Yesus memberkati. (A/DV)
Tuhan Kuatkan & Mampukan
Istrinya bekerja membuka usaha laundry di mana usahanya juga harus sepi pelanggan karena masa pandemi covid-19 ini. Keadaan ini sungguh membuat pendapatan mereka sekeluarga menurun namun tetap semangat untuk bekerja karena harus menghidupi keluarganya.
Sungguh bersyukur, karena penyertaan Tuhan Yesus-lah mereka mampu melewati permasalahan ini. Bersyukur juga mereka sekeluarga tidak sampai harus meminjam uang kepada teman atau saudaranya. Oleh karena kemurahan Tuhan, masa-masa krisis bisa terlewati. Bersyukur pula tim dari Radio Heartline Bali menjangkau pendengar di daerah Kubu Bangli ini. Mereka merasa dikuatkan oleh siaran rohani yang senantiasa hadir menemani setiap hari. Tuhan Yesus memberkati. (P/DV)
Pertolongan Tuhan Yesus Tidak Pernah Terlambat
Tinggalnya di tempat kos sederhana, di Jl. Besakih Gang 3 No. D2 Banjarankan Sari Pamogan, Denpasar Selatan. Untuk menambah pendapatan suami yang bekerja sebagai petugas keamanan, Ibu Novi bekerja sebagai pengasuh anak, juga pembantu yang bertugas membersihkan rumah.
Tetapi saat ini Ibu Novi berhenti bekerja, karena harus merawat anaknya yang masih balita. Keadaan semakin menekan karena dampak dari pandemi covid-19, suami diberhentikan dari pekerjaan sebagai petugas keamanan. Tabungan semakin menipis, karena suami tak kunjung mendapat pekerjaan baru. Ibu Novi mencoba memulai bisnis menjual abon ayam. Tetapi usaha ini hanya bertahan beberapa hari saja, karena harga ayam yang cukup mahal.
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, iman suami yang sempat goyah karena tekanan hidup membiayai istri dan dua anak, namun Ibu Novi tetap berharap dan percaya: pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Ada saja orang-orang yang Tuhan kirimkan untuk mengulurkan tangan, menolong mereka, dan memberi berkat.
Satu hal yang membuat iman Ibu Novi sekeluarga kuat, mereka rajin mendengarkan Firman Tuhan melalui siaran rohani Radio Heartline Bali 92,2 FM, sejak anak kedua, Elqiano, lahir. Doa memohon agar suaminya kembali bekerja pun Tuhan jawab. Tanggal 17 Desember 2020, suami Ibu Novi mendapatkan pekerjaan di tempat kerja yang baru. Puji Tuhan, Haleluyah.