Mantan Preman Melihat Secercah Asa

Sejak bertobat dari sisi gelap hidup seorang preman, Yao Shun mengarungi hidup berumah tangga dengan seorang istri dan 5 orang anaknya (1 orang anaknya telah meninggal dunia). Istrinya merupakan alasan Yao Shun berubah 180 derajat dari preman menjadi pribadi yang mengikut Tuhan.

Namun sayang, sejak mengalami Stroke 7 tahun silam, Yao Shun mulai ditinggal istri dan anak-anaknya. Yao Shun tidak dipedulikan lagi, makan hanya 2x, pagi dan malam. Pada siang hari, saat istri dan anak-anaknya tidak ada, Yao Shun otomatis tak ada yang mengurusi. Tak ada makanan, dan tak ada yang bisa dia lakukan. Bahkan untuk pergi ke kamar mandi, buang air saja, Yao Shun tak berdaya. Kala Tim Kunjungan Kasih Yayasan YASKI datang berkunjung, tim sempat mengantar Yao Shun ke kamar mandi untuk buang air.

Dia mengaku terpaksa tidur di ruang tamu, karena kondisi kamar tidur yang tidak memungkinkan, sangat kotor (akibat tidak dipelihara/dibersihkan). Pergerakannya yang sangat terbatas paska Stroke pun semakin menambah beban pikirannya setiap hari. Merasa sendiri, tak dipedulikan bahkan oleh keluarga sendiri, membuat Yao Shun merasa tersisihkan. Puji Tuhan! Walau pergerakan terbatas, telinga Yao Shun masih mampu mendengar dengan baik. Yao Shun merupakan salah satu pendengar radio Heartline FM Tangerang.

Radio Heartline menjadi teman saya setiap hari, saya jadi merasa tidak sepi lagi, dan hati pun menjadi tenang mendengar program-program rohani Heartline,” ungkap Yao Shun kepada tim.

Yao Shun bersaksi, jika tidak ada program radio Heartline, mungkin dia sudah tidak ada. Sebuah kesaksian yang dalam, mengingat perasaan sepi dan tidak dipedulikan dapat membunuh siapapun di dunia ini. Yao Shun berharap radio Heartline FM Tangerang dapat menjadi saluran berkat buat dia, dan melalui program interaksi di radio, Yao Shun boleh mendapat teman untuk berbicara dan saling menguatkan. (fel/yp)

Mendengar Firman Tuhan untuk Melihat Kuasa-Nya!

Ia sering mendengar program Sharing & Prayer. Yudan merasa dikuatkan ketika mendengar program radio Heartline. Selain Sharing & Prayer, Yudan juga sering mendengar dan berinteraksi dalam program Heartline Request, Jalur Hati, dan Jendela Hati.

Ketulusan Yudan mendengar Firman Tuhan melalui radio seakan menutupi kekurangannya dalam penglihatan. Dia dapat melihat kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidupnya. Bagaimana Tuhan memelihara hidupnya dan keluarga di tengah banyak pergumulan. Mulai dari anak pertamanya, Andreas, yang mengalami sakit vertigo sejak lama, hingga anak keduanya, Ester, yang hidup dengan jantung yang bocor, sehingga setiap bulan harus pergi ke rumah sakit. Semua itu membutuhkan biaya yang tak sedikit. Suatu hal yang tidak mungkin digenapi oleh Istrinya yang bekerja sebagai pemulung. Meskipun begitu,  Yudan dan istri, juga anak-anaknya tetap berdoa kepada Tuhan dan mengucap syukur senantiasa…

Selama ini,  Yudan dan keluarga hidup dari belas kasihan Tuhan Yesus setiap hari. Tuhan mendatangkan orang-orang yang berbelas kasih, termasuk Yayasan YASKI. Pada tanggal 12 Agustus 2022, Yayasan YASKI datang mengunjungi  Yudan dan keluarga dengan membawa et sembako. Tidak hanya itu, perhatian dan kepedulian serta kehadiran untuk mendukung dalam doa, adalah satu hal yang istimewa dapat dirasakan oleh  Yudan dan keluarga.

Pergumulan mungkin tidak selesai, hidup pun mungkin akan semakin sulit, tapi pemeliharaan Tuhan tak pernah gagal buat anak-anak-Nya yang beriman percaya kepada-Nya.

Terima kasih buat para donatur yang telah berbagi kasih melalui Yayasan YASKI, tetap dukung mereka dalam doa, kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua… (fel/yp)

Penghibur di Kala Susah

Puji Tuhan Pak Andy telah lama sembuh sehingga dapat tinggal bergabung dengan masyarakat umum.

Pak Andy tinggal di Barombong, di sebuah rumah kontrakan amat sederhana sambil menjalankan usaha toko kelontong dan servis elektronik.

Tim Harmoni FM selalu mengunjungi dan memberikan bantuan berupa sembako dan voucher Iistrik senilai Rp.150 ribu rupiah tiap bulannya.

Pak Andi bercerita tentang kehidupanya saat ini yang menjadi sulit sejak pandemi, namun setelah mendengarkan program siaran Harmoni FM bernama Oloang Mabajika, yang menyampaikan bahwa kita harus kuat karena di dalam kita ada Roh Tuhan yang lebih besar dari apapun. Pak Andy merasa begitu terhibur dan menjadi kuat. Sejak itu ia berhenti mengeluh dan selalu bersyukur walau dikala susah.

Sejak mempraktekkan apa yang ia dengar dari program Oloang Mabajika ia menjadi tahu apa arti sukacita. Sukacita adalah kegembiraan dari dalam karena ada Roh Tuhan dan merupakan sebuah kegembiraan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan dari luar atau situasi yang ada.

Dari Kekuatiran Menjadi Kekuatan

Saat ini ia harus tinggal di Dangko, Makassar, sebuah perkampungan khusus untuk  yang menderita lepra atau yang sudah sembuh.

Dalam kesehariannya, Dg Senga merasa kesepian karena terpisah dari keluarga besar. Suatu ketika ia mendengarkan siaran program Oloang Mabajika, yang berisi banyak nasehat  bahasa Makassar dan juga pembahasan tentang kekuatiran. Saat Dg Senga mendengar kalimat “Jangan kamu kuatir burung di udara Tuhan pelihara”, ia sangat tersentuh dan menjadi tahu bahwa selama ini ternyata rasa kuatirlah yang membuatnya sering merasa sedih dan terkucilkan. Saat bertemu dengan Crew Harmoni FM (FEBC Indonesia), Dg Senga bercerita bahwa sejak ia mendengarkan program Oloang Mabajika, ia merasa lega dan selalu mendengarkan program ini karena ia merasa tidak sunyi lagi serta mengambil nasehat-nasehat yang bermanfaat dari program Oloang Mabajika.

Terpujilah Yesus Kristus!

Mengandalkan Dia

Semua anak- anaknya belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan belum berhasil bahkan ada yang belum bekerja. Kesedihan melihat anak-anaknya dan penyakit yang diderita menjadi sebuah pergumulan. Saat ini, dia hanya berdoa dan berharap kiranya Tuhan berikan kemampuan untuk melewati semuanya ini.

Radio Heartline telah menjadi teman setia yang menguatkan. Ibu Aju suka mengirim doa buat anak-anaknya agar Tuhan menjamah mereka agar bisa percaya dan mengenal pribadi Allah serta berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

Selalu Ada Jalan

Sejak mengalami kebutaan Darius belajar banyak segala penyakit seperti pijat refleksi dan pengobatan sgala penyakit diantaranya penyakit rematik.

Sebagai seorang kepala rumah tangga Darius harus menghidupi kelima anaknya yang masih menjadi tanggungan. Darius bersyukur hingga saat ini Tuhan masih menolong dan memampukan untuk bisa melewati hari lepas hari. Selalu saja ada berkat melalui orang yang membutuhkan jasanya. Luar biasanya Tuhan yang telah mencukupkan.

Sebagai seorang tuna netra Darius juga aktif dalam pelayanan di gereja sebagai ketua Komsel. Dia sempat merasa lemah dan ingin mengundurkan diri dari Ketua Komsel karena ada kekecewaaan terhadap hamba-hamba Tuhan tersebut.

Namun seorang hamba Tuhan dari Radio Heartline meneleponnya, mendoakan serta memotivasi. Ia mulai bangkit dan semangat kembali. Dulunya Darius memang pernah mendengarkan Radio Heartline namun terhenti karena radionya rusak. Kunjungan Pak Agus dan tim membuatnya kembali mendengarkan Radio Heartline dan berterima kasih. Puji Tuhan.

– Halaman 04 –

Open chat
Hello 👋
Apa yang bisa kami bantu?