Tidak Pernah Ditinggalkan

Tim yang berangkat ada 4 orang yaitu, Pdt. Epi, Rommen, Tasya, dan Kevin, berkunjung ke 2 lokasi yang berbeda di kawasan Tangerang, ke Rika di Ciledug  dan Bella di Binong.

Rika menjadi pendengar pertama yang tim kami kunjungi. Rika aktif mendengarkan Radio Heartline sejak 1 tahun belakangan. Program yang sering ia didengar dan digemari yaitu Titik Balik dan Sharing and Prayer.  Rika mengatakan, “saya mendapatkan banyak pengetahuan rohani yang baru lewat acara ini, iman saya semakin diteguhkan”.

Saat ini Ibu Rika sedang menghadapi pergumulan berat ditambah anak pertamanya mengalami sakit lambung dan tiroid. Ia menambahkan bahwa selama mendengarkan siaran Radio Heartline ia seperti mendapat kekuatan baru terutama memperoleh penghiburan di masa-masa sulit. Mulai dari mendengarkan lagu-lagu pujian, renungan yang dibacakan serta kesaksian yang membuat Ibu Rika semakin yakin bahwa Tuhan akan menolong dan tidak akan pernah meninggalkannya.

Tim kemudian melanjutkan kunjungan ke kediaman Bella di Binong. Bella adalah pendengar setia yang telah mengikuti program Heartline FM selama kurang lebih belasan tahun. Tim mendengarkan pengalaman hidup Ibu Bella dan dampak positif yang dirasakannya dari program-program Rohani di Heartline. “Yang saya tidak bisa lupakan pengalaman saya bersama

Radio Heartline adalah saat saya mau masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Waktu itu saya sangat bergumul untuk masuk ke PTN. Tiap malam saya mengikuti program Sharing and Prayer, minta didoakan supaya lolos seleksi masuk PTN. Puji Tuhan doanya terkabul. Saya masuk ke Universitas Negeri Jakarta,” ucap Ibu Bella dengan mata berkaca-kaca.

Bella merasa sangat beruntung karena masa mudanya ditemani dan diisi dengan berbagai program dari Radio Heartline. Apalagi pada saat itu tidak semua orang berkesempatan untuk didoakan secara on-air. Hal itu yang membuat Bella semakin bersemangat mendengarkan Radio Heartline. Bella bersyukur dan berterima kasih atas dukungan  dari Heartline.

 

Rasakan Yesus Di Radio

Karena sebagai seorang ibu yang bergumul untuk anak saya yang seorang muslim (ikut agama suami saya pertama) saya terus mengalami kekuatan melalui lagu-lagu rohani dan firman Tuhan yang terus mengingatkan saya. Saya bercerai dengan suami pertama saya yang beragama muslim, lalu saya menikah lagi dengan suami kedua yang beragama Kristen, namun tahun 2018 suami saya dipanggil Tuhan saat bekerja.

Tentu setelah kepergian suami saya, saya sangat berduka dan tidak tahu harus bagaimana. Namun, sejak mendengarkan Radio Heartline ini, rasa kesepian saya berubah menjadi ucapan syukur. Sekalipun hari demi hari saya mengalami banyak pergumulan dan permasalahan, saya tetap merasa Tuhan selalu menyertai dan melindungi saya.

Sampai detik ini, saya terus berserah diri kepada Tuhan khususnya untuk anak saya. Radio Heartline selalu menemani saya dan melalui firman Tuhan yang dibagikan juga perlahan mendidik dan mengajarkan saya untuk selalu memiliki kasih seperti Kristus.”

 

Linda

Kerinduan yang Memberkati

Aya mendengarkan lagu-lagu rohani dan dengar renungan juga. Manfaat siaran rohani buat saya secara pribadi penting banget, karena selain mengajak untuk mengucap syukur dalam segala keadaan.

Terkadang sempat merasa down, capek, penat dengan aktivitas yang saya jalanin. Tapi saat saya di jalan dengar lagu-lagu rohani, saya merasa dibuat kuat oleh Tuhan. Jadi dari hal-hal simple seperti ini saja, saya akhirnya bisa bersemangat lagi. Dan kemarin juga setelah talkshow di radio, saya di sapa oleh Angel di program Masih Ada Jalan, saya seneng sekali.

Karena saya di mobil waktu itu sama temen-temen dan mama papa saya. Jadi happy banget bisa disapa dan diberikan wish yang begitu memberkati saya. Lalu saya pun memberanikan diri untuk pertama kalinya request lagu “Faithful God”. Terimakasih Radio Heartline dan Angel yang sudah sangat welcome waktu saya berkunjung ke radio.”

 

Ely Guyana

Menguatkan dan Menghibur Melalui Radio Heartline

Menguatkan dan Menghibur Melalui Radio Heartline

Tim ini terdiri dari tiga anggota: Pak Pdt. Robin dan Rommen dari departemen Misi, serta Puat dari departemen ICT. Mereka mengunjungi dua ibu di Perum Karawaci yang merupakan sahabat karib dan pendengar setia radio Heartline: Ibu Elly Tobing dan Ibu Sitompul.

Kunjungan ke Rumah Ibu Elly Tobing

Pertama, tim mengunjungi Ibu Elly Tobing, seorang lansia berusia 73 tahun yang tinggal sendiri. Meskipun usianya sudah lanjut, Ibu Elly terlihat sehat, memiliki pendengaran yang baik, dan selalu ceria. Ia telah mendengarkan radio Heartline selama belasan tahun. Setelah suaminya meninggal dan anak-anaknya menikah, Ibu Elly sering merasa kesepian. Namun, siaran Heartline mewarnai hari-harinya hingga sekarang.

Ibu Elly mengatakan, “Selama belasan tahun ini, saya selalu memutar radio Heartline sepanjang hari. Tidak ada hari tanpa radio Heartline. Saya punya dua radio, satu di ruang depan dan satu di ruang belakang. Keduanya saya setel ke radio Heartline. Bahkan ketika saya pergi ke rumah anak saya, saya membawa radio agar tetap bisa mendengarkan Heartline. Bagi saya, kalau tidak mendengarkan radio Heartline, seperti ada yang kurang.” Suatu kali, radio yang dimiliki Ibu Elly rusak sehingga ia harus mencari yang baru sampai ke Glodok, Jakarta.

Bagi Ibu Elly, Heartline adalah sumber kekuatan dan penghiburan yang membuatnya tidak lagi merasa sepi. Selain itu, ia juga mendapatkan pemahaman rohani yang mendalam. “Saya selalu diberkati setiap hari melalui khotbah-khotbah dan puji-pujian dari radio Heartline,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Kunjungan ke Rumah Ibu Sitompul

Selanjutnya, tim mengunjungi Ibu Sitompul, yang berusia 80 tahun dan juga tinggal sendiri. Meskipun kakinya sedang sakit, kesehatan dan semangatnya masih cukup baik. Ibu Sitompul mulai intens mendengarkan Heartline sejak tahun lalu setelah menerima radio dari tim Diakonia Yaski.

Ibu Sitompul menceritakan pengalamannya mendengarkan radio Heartline. Ia mengatakan, “Saya sangat diberkati dengan program-program radio Heartline. Walaupun saya dulu sudah banyak belajar tentang firman, melalui khotbah-khotbah yang saya dengarkan di radio Heartline, saya selalu mendapat penjelasan baru yang menambah pengertian saya tentang firman Tuhan. Hal ini membuat saya semakin dikuatkan dan bertumbuh dalam pengenalan akan firman Tuhan. Dan hari ini, selain mendapatkan berkat rohani dari khotbah di radio Heartline, saya juga mendapat berkat istimewa berupa kunjungan kasih dari tim Heartline.” Namun, Ibu Sitompul mengungkapkan bahwa radionya sudah rusak. Pada kunjungan tersebut, tim kunjungan memberikan radio baru dan buku renungan hari ini (edisi 2024) kepada Ibu Sitompul. Pak Pdt. Robin juga mendoakan pergumulan Ibu Sitompul, dan sebaliknya, Ibu Sitompul mendoakan radio Heartline dan tim Yaski.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan dukungan fisik berupa radio baru, tetapi juga mempererat ikatan rohani antara pendengar dan tim Yaski. Melalui radio Heartline, Ibu Elly dan Ibu Sitompul terus dikuatkan dan dihibur dalam perjalanan iman mereka, menunjukkan betapa besar dampak siaran rohani dalam kehidupan mereka.

BDKA & PAR GKII Tamalanrea Makassar

Shalom, segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Kristus, Kepala Gereja yang mempercayakan tanggung jawab pelayanan bagi kita semua. Saya, Pdt. Esther Elmy selaku penanggung jawab Pelayanan Anak & Remaja (PAR) di Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Tamalanrea Makassar, sangat bersyukur untuk kesempatan yang diberikan oleh YASKI untuk berbagi pengalaman menggunakan metode BDKA di jemaat kami.

Berawal dari mengikuti kegiatan sosialisasi BDKA yang dilaksanakan di Kantor Kemenag Kota Makassar, bekerja sama dengan YASKI pada April 2023, saya tertarik dengan metode yang digunakan untuk mengajak anak-anak dan remaja cinta Tuhan dan Alkitab dan menjadikannya kebiasaan yang baik. Bulan Juli 2023, diadakan MOU antara PAR GKII Tamalanrea dengan YASKI dan selanjutnya, penyerahan buku BDKA 1-3 pada bulan Oktober, kami pengurus PAR GKII Tamalanrea mengadakan sosialisasi BDKA pada Ibadah PAR selama tiga Minggu berturut-turut pada akhir November dan awal Desember, yang juga dihadiri oleh beberapa orang tua murid PAR.

Puji tuhan, kegiatan BDKA ini mendapat sambutan dan dukungan dari Gembala Jemaat, dan para orang tua murid, meskipun belum semua mendukung. Saat teduh BDKA di rumah masing-masing mulai dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Desember 2023, dan berlangsung sampai sekarang. Setiap hari, para guru wali kelas akan membagikan link YouTube dan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada buku BDKA yang telah dibagikan di grup guru-guru PAR kepada orang tua PAR. Pada bulan pertama pelaksanaan, memang tampak masih banyak anak-anak yang malas untuk rutin BDKA atau kurang konsentrasi untuk mengikuti BDKA. Kami temukan, bahwa memang tidak semua orang tua (keluarga) terbiasa masuk dalam Saat Teduh (Keluarga) di rumah masing-masing. Oleh sebab itu untuk mudah mengontrol dan mengingatkan, tiap wali kelas bertanggung jawab untuk menanyakan kembali tentang apa yang dipelajari dalam BDKA selama minggu yang sudah dilewati. Bukan hanya itu saja, guru-guru akan berkonsultasi dengan para orang tua murid mengenai kendala yang dihadapi selama BDKA.

Untuk memulai sesuatu yang baik memang tidak semudah membalik telapak tangan, khususnya dalam memulai kebiasaan Saat Teduh bagi anak-anak dan remaja. Tanpa campur tangan Tuhan dan tanpa kerja sama serta dukungan dari guru kelas dan para orang tua sebagai rekan sekerja gereja dalam mengontrol dan melatih kedisiplinan anak dan remaja untuk BDKA, saat teduh BDKA hanya jalan di tempat. Di bulan kedua, kami melihat bahwa para anak dan remaja mulai terbiasa dengan BDKA. Bahkan para guru PAR dan orang tua yang ikut menemani anak-anak mereka BDKA juga mendapat pemahaman baru dari Firman yang dipelajari pada hari itu.

Dalam Ibadah PAR, kami mengajak anak-anak membaca Alkitab secara bergantian atau bergilir serta sesekali mengadakan games/kuis Alkitab seputar materi BDKA agar anak-anak tahu, bahwa belajar Alkitab itu menyenangkan. Pada bulan ketiga yang sementara berjalan, kini kami sudah ada pada buku 2 dan kami membuat jurnal monitoring BDKA (absen) untuk tiap anak yang akan diparaf oleh para orang tua dan setiap hari Minggu akan diparaf oleh para guru kelas. Tujuannya adalah untuk membentuk kebiasaan disiplin anak untuk terus BDKA.

Iman kami sebagai pembina PAR bahwa Yesaya 55:10-11 digenapi, Firman Allah tidak akan kembali dengan sia-sia dan akan mengerjakan apa yang Allah kehendaki dalam pribadi anak-anak dan remaja serta para orang tua dan guru yang tekun BDKA. Roh Kudus akan memberikan hikmat juga kepada kami, para pembina PAR untuk melayani dan tidak menyerah dalam menanamkan kebiasaan baik, baik bagi diri sendiri maupun bagi para anak dan remaja yang kami layani.

Terima kasih untuk YASKI yang sudah memfasilitasi dan menjadi rekan Pelayanan bagi PAR GKII Tamalanrea sehingga BDKA bisa dilaksanakan hingga hari ini. Tuhan memberkati seluruh tim yang dengan setia bekerja keras bagi kerajaan-Nya. Dan akhirnya, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. (Efesus 3:21)

Bagi Perempuan Kristen, Setia itu Nomor Satu!

Bagaimana rasanya bila Anda diselingkuhi? Bukan karena salah Anda, ataupun Anda kurang, tapi karena pasangan Anda digoda Perempuan lain. Sakit! Itu yang saya rasakan. Hidup saya terasa hancur dan penuh dengan kesedihan dari hari lepas hari.

Kata-kata umpatan, rasa jijik menemani hari-hari saya. Hubungan saya dengan anak-anak pun kian renggang. Konseling dengan hamba Tuhan pun tidak ada yang mau menolong hingga saya sampai pada titik: tidak percaya siapapun lagi!

Sampai suatu ketika saya pun melihat konten Youtube Heartline FM Lampung, program talk show Potret Perempuan tentang Perempuan yang bernilai tinggi adalah Perempuan yang memiliki kesetiaan yang tinggi pula. Di usia saya yang menginjak 50 tahun, Tuhan berbicara melalui narasumber yang diundang, menguatkan dan menghibur saya.

Saya pun memberanikan diri mencurahkan isi hati saya, pergumulan saya kepada penyiar program tersebut, dan dia bersedia membantu saya melalui doa kepada Tuhan. Saat itu, seolah Tuhan mengeluarkan semua sampah dalam hati saya, dan saya merasakan sesuatu yang selama ini hilang, yaitu rasa berharga di mata Tuhan. Sangking fokus saya pada pergumulan, saya lupa betapa Tuhan membuat saya menjadi tetap setia (tidak membalas selingkuh) pada pasangan saya. Betapa saya disadarkan bahwa kesetiaan merupakan hal utama bagi seorang Perempuan Kristen.

Hari-hari selanjutnya saya lewati dengan penghiburan dan penguatan dari Tuhan melalui siaran radio Heartline FM Lampung. Walau saya hidup di pelosok jauh dari kota (studio Heartline FM Lampung), namun Tuhan tetap menjangkau saya melalui siaran-siaran radio, bak seorang sahabat menemani hari-hari saya.  Perlahan rasa benci dan marah mulai meninggalkan saya, dan hubungan saya dengan anak-anak pun dipulihkan.

Saya sungguh berterimakasih kepada Radio Heartline FM Lampung yang bersedia mendengarkan kisah hancur saya, dan mendoakan saya, di kala tidak seorangpun mau mendukung saya. Puji Tuhan! Soli Deo Gloria!

Sahabat YASKI, demikian secuplik kesaksian dari Ibu Endang, pendengar Radio Heartline FM Lampung, khususnya program Potret Perempuan. Anda pun bisa mendapatkan banyak berkat, inspirasi dan motivasi melalui program tersebut dengan stay tuned setiap Senin-Jumat, pukul 11.00 – 12.00 WIB di Heartline FM91.7 Lampung. Kiranya Tuhan memberkati Anda melalui program tersebut. (uth/yp)

Pertumbuhan Iman di Balik Jeruji

Pertumbuhan Iman di Balik Jeruji

Satu-satunya warga binaan perempuan yang teguh dalam iman Kristen di tengah-tengah keadaan yang keras dan penuh tantangan.

“Bu, saya sangat senang setiap ada ibadah,” ucap Cece dengan penuh sukacita. “Dengan adanya ibadah, saya merasa lebih tenang, ketika saya mulai memikirkan anak-anak saya yang berada di rumah. Saya sangat bersyukur, walaupun saya tidak berkumpul dengan anak-anak, tapi melalui doa saya bisa merasa dekat dengan mereka.”

Kesaksiannya sungguh luar biasa. Divonis dengan hukuman 1 tahun 8 bulan, Cece tidak menyerah pada keadaan. Setiap malam, ia menghadap Tuhan dalam doa, ia memohon pengurangan masa tahanannya. Dan dengan penuh keajaiban, doanya terjawab. Pada saat sidang berikutnya, putusan pengurangan masa tahanan diberikan, menjadi hanya 1 tahun 2 bulan. Mulai saat itu Cece semakin rajin berdoa, dan menaruh harapannya hanya kepada Tuhan.

Pertumbuhan Iman di Balik Jeruji
Pertumbuhan Iman di Balik Jeruji

Kisah Cece adalah salah satu dari banyak bukti pertumbuhan iman yang terjadi di antara para warga binaan Lapas kelas II Takalar. Selama hampir setahun terakhir, Yayasan YASKI telah secara rutin menyelenggarakan pelayanan dan bimbingan rohani bagi mereka, dengan kegiatan ini berlangsung seminggu sekali. Dengan penuh syukur, kami melihat bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa melalui upaya ini, membawa harapan dan transformasi kepada banyak jiwa yang terpenjara.

Jika Anda merindukan kesempatan untuk berkontribusi dalam pelayanan kami, kami mengundang Anda untuk bergabung. Hubungi kami di 0819 269 1000, dan pilih opsi 5 untuk menghubungi Yayasan YASKI lalu opsi 2 untuk menghubungi Humas YASKI. Bersama-sama, kita dapat melayani jiwa-jiwa Tuhan melalui doa, daya, dan dana..

Semoga Tuhan Yesus memberkati setiap langkah kita dalam melayani dan menyebarkan kasih-Nya kepada mereka yang membutuhkan!

 

Amin.

Sebuah Ketulusan yang Terjawab

Begitu halnya dengan eksistensi Radio Heartline selama 25 tahun pengudaraannya yang otomatis terbuka bagi pendengar dari kalangan usia berapapun. Latar belakang seorang pendengar menemukan radio broadcasting, tentu bisa secara pribadi langsung atau lewat orang lain yang telah menjadi pendengar terlebih dahulu.

Yohanes, yang akrab dipanggil Johan, seorang pendengar remaja yang mengenal Radio Heartline dari neneknya. Sejak kecil, ia sering di tinggal oleh orang tua dan dititipkan ke Neneknya. Di tempat neneknya ini lah, Johan mulai mendengarkan Radio Heartline.

Kedua orangtua Johan telah bercerai karena faktor ekonomi. Johan pernah tinggal bersama ibunya, namun kurang diberi perhatian yang dirindukan oleh setiap anak di usianya, yakni ia suka ditinggal-tinggal. Akhirnya Johan memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya walaupun keadaan ekonomi yang berkekurangan namun Johan mengakui merasa lebih nyaman. Johan ingin sekali melakukan sesuatu untuk membantu ayahnya dalam mencari uang dan yang terpikir saat itu yaitu hanyalah ingin berjualan cilok.

Suatu hari, Johan mendengarkan Radio Heartline yang menyiarkan tentang pelayanan Yayasan Yaski yaitu  memberi support orang –orang melalui usaha mandiri. Johan memberanikan diri untuk mengirim pesan via whatsapp ke Radio Heartline. Puji Tuhan, Johan mendapat respon dari Radio Heartline.

Selain Yaski melihat sosok anak remaja yang memiliki ketulusan hati yang ditunjukkan lewat niatan ia ingin turut berjuang demi meringankan beban ayahnya, ada kebutuhan lain juga untuk membayar biaya sekolah. Puji Tuhan, YASKI dapat memberi bantuan sebesar Rp 300.000 sebagai modal awal usaha kecil-kecilan yang diminati Johan.

Di usianya yang masih 13 tahun saat ini, Johan bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta jika ia sudah beranjak dewasa di kemudian hari nanti. Tim ministri dipimpin Ev Agus berdoa agar Tuhan memelihara anak yang baik hati seperti Johan yang memiliki kelembutan hati sebagai ekspresi kasih dalam tekadnya untuk membantu orang tua. God is good.

Berdoa Dengan Tekun

Ibu Sitompul di usianya yang hampir 78 tahun masih memancarkan kecantikan di wajahnya karena menurutnya, ia selalu bersuka cita.

Ia sangat senang ketika tim Radio Heartline datang berkunjung ke rumahnya. Ibu Sitompul selama ini tinggal di rumah, tidak kemana – mana oleh karena kondisi kesehatannya.

Ibu Sitompul dulunya seorang hamba Tuhan dan aktif melayani.

Ia bercerita tentang awal pertobatannya ketika dulu ia belum menjadi pribadi yang takut akan Tuhan karena selalu saja mencari kesenangan-kesenangan duniawi a.l dalam dunia belanja dan berfoya-foya, tapi hatinya tidak merasa bahagia.  Ibu Sitompul menyadari bahwa kesenangan yang dialaminya sebetulnya tidak mendatangkan sebuah suka cita.

Suatu saat Ibu Sitompul bertemu dengan seorang hamba Tuhan lalu mengajaknya  bergereja. Awalnya hanya buat mencari hiburan dan karena ia merasa orang yang beragama, lalu jatuh kedalam dosa. Lambat laun, Ibu Sitompul mulai setia dan rajin beribadah. Tuhan menyentuh hatinya sehingga ia mulai belajar melayani di gereja GPDI di Jakarta Barat, sebagai Guru Sekolah minggu. Di situlah hatinya mulai dipulihkan. Di gereja, Ibu Sitompul bertemu dengan pria, lalu menikah dengannya.

Pernikahan kami, berjalan dengan baik tapi saya dan suami, belum mendapatkan keturunan, dan akhirnya mengadopsi seorang anak laki2 bernama Godang.

Godang bertumbuh  dewasa dan melayani Tuhan.  Sayangnya Godang menikah dengan perempuan berbeda keyakinan. Hati kami terasa sangat hancur, tapi kami pasrah dan terus berdoa agar anak kami bisa kami kembali ke kepada iman kami.

Puji Tuhan, meskipun Godang menikah dengan yang beda agama tapi di hatinya tetap ada Kristus. Sekarang mereka sudah dikaruniai dua orang anak yang baik dan sayang dengan saya.   Mohon  terus doakan  Godang khususnya istrinya agar istri Godang bisa terima Yesus.

Aku Akan Memegang Engkau Dengan Tangan Kanan-Ku Yang Membawa Kemenangan..

Keasikan bekerja inilah yang kemudian membuat saya tidak menyadari bahwa usia saya sudah tua lalu memutuskan tidak menikah.

Saya menjadi pendengar Radio Heartline sejak dari tahun 2002.  Saat pertama kali menemukan frekwensi 100.6 FM Radio Heartline, lagu rohani terdengar dan saya senang sekali karena saya memiliki kerinduan sama lagu rohani termasuk firman Tuhan. Saya langsung terdorong untuk selalu mendengarkan Radio Heartline. Program yang sering saya dengar yaitu Sharing and Prayer.  Pada suatu kesempatan, saya berpartisipasi dengan mengirim pokok doa tentang pergumulan yang saya hadapi, seperti masalah dengan tetangga samping rumah, dimana mereka mengirim kuasa gelap dengan cara “menggosokan” sesuatu di samping rumah saya.

Akar permasalahan adalah ketika tetangga saya membangun rumah tapi tidak membuat batas rumah atau tembok di samping rumah saya sebagaimana mestinya, sehingga tembok yang sudah ada yang saya bangun itu dipakai oleh mereka. Saya sudah melaporkan persoalan ini ke RT dan RW, meminta agar tetangga saya itu membangun tembok rumah mereka sendiri. Tapi tampaknya mereka bersikeras dan tetap memanfaatkan tembok rumah milik saya.

Saya hanya berserah dan minta didoakan, karena sejak saya menegur tetangga itu, namun mereka tidak terima dan ternyata secara diam diam mereka “membuat” saya sakit. Saya bisa melihat roh keluar dari muka saya berwujud menyerupai perempuan.  Saya berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Puji Tuhan saya menang. Saya sembuh dan merasakah sebuah ketenangan dan kedamaian di dalam diri saya.

Saya terus memohon dukungan doa, agar saya diberikan kesabaran.

Ia yang Memelihara Kamu

..dan menggambarkan rumah yang ia tinggali. Ada gambaran kesedihan, kesusahan dan kebingungan dalam diri Kenken.

Terpujilah Tuhan, kehadiran Yaski dan Radio Heartline sungguh dapat dirasakan oleh pendengar-pendengar baru dan memikat mereka dalam segala hal melalui program-program yang disiarkan bahkan mendorong sebuah feedback dari pendengar tertentu.

Seminggu setelah pesan teks dari Kenken tersebut diterima oleh tim follow  up, kemudian tim misi mengatur rencana kunjungan kasih yaitu mendatangi langsung rumah Kenken.

Hari yang ditentukan telah tiba dan sesampainya tim misi di lokasi, tim mendapati bahwa rumah yang Kenken tinggali sejak kecil berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Tanaman liar tumbuh hingga hampir menutup seluruh bagian atap dan mengelilingi tembok sehingga membuat rumah tersebut mengalami kerusakan parah di plafon akibat dari desakan akar dan ranting pohon besar. Ketika cuaca hujan, mereka harus segera memindahkan perabotan seperti kasur agak tidak terkena air hujan dan basah.

Tim di lokasi tampak begitu terharu menyatakan keprihatinan akan keadaan rumah Kenken dan menyadari bahwa paket yang diberikan kepada Kenken tentu belum lah cukup.

Kenken saat ini berusia 14 tahun, tinggal bersama ayahnya, Awang (48 tahun), di rumah yang tidak layak huni di kawasan Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang. Ibu Kenken telah meninggal dunia ketika Kenken berusia 40 hari. Pak Awang sendiri dulu pernah sempat bekerja sebagai akuntan namun terkena PHK ketika pandemi covid19 melanda dan belum memiliki pekerjaan tetap hingga saat ini.

Selain pergumulan soal rumah, Kenken  juga sedang kebingungan dikarenakan belum membayar uang SPP selama 3 bulan dan terancam tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi terkait dengan biaya untuk uang pangkal.

Di dalam video testimoni yang diunggah di akun instagram Yaski dan Heartline FM, tim misi menunjukkan empati yang mendalam dan mengajak pendengar lain yang siap membantu untuk merenovasi rumah Kenken dan berdoa supaya ada yang tergerak hatinya.

Tuhan Adalah Gembalaku, Takkan Kekurangan Aku

Ibarat domba yang menikmati tuntunan tangan si gembala, seorang manusia pun sejatinya menikmati pemeliharaan Tuhannya setiap saat.

Rutin mendengar dan berpartisipasi dalam program Sharing and Prayer, Bang Jo mengaku semakin mengandalkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan. Hari demi hari dilalui dengan tetap bersukacita, bersyukur senantiasa kepada apa yang diberikan Tuhan, dengan tetap percaya kepada Sang Gembara Agung.

Tinggal di Batuceper, Tangerang, Bang Jo dan istri tercinta mengalami jatuh bangun dalam hal ekonomi. Impiannya untuk hidup dari kegemarannya memasak harus dipendam menjadi rindu karena masalah keuangan. Membuka warung, berjualan dilakoni Bang Jo, walau selalu berujung pada kegagalan. Dia tetap bersyukur…

Tidak hanya itu, pergumulan Bang Jo pun tak lepas dari ‘kekurangan’ sang istri yang gemar sekali meminjam uang yang seringkali tidak dipikir bagaimana mengembalikannya nanti. Sang istri pun tak dapat mengelola keuangan keluarga sehingga mereka jatuh dalam lilitan hutang. Pada kondisi masa kini, apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak keluarga punya prahara yang sama, dan ujungnya pertikaian suami istri berujung perceraian. Tapi tidak dengan Bang Jo, ia tak putus asa, dengan tetap mengandalkan Tuhan, Bang Jo pun setia bertanggung jawab mencicil hutangnya. Bang Jo terus tak bosan mengingatkan sang istri untuk hidup cukup dan selalu bersyukur kepada Tuhan apapun dan berapapun yang Dia beri.

Saat ini, walau tetap berusaha keluar dari jerat hutang, Bang Jo bekerja serabutan. Apa saja yang bisa dia kerjakan, akan dikerjakan dengan tetap bersukacita dalam Tuhan. Terakhir dia bekerja mengangkat galon-galon air mineral dan sang istri sebagai tukang urut.

Selama masa pandemi Covid-19, pergumulan Bang Jo dan istri dirasa semakin berat. Namun dia sekali lagi berkata tidak putus asa, dan tetap mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati. Momen saat dia dan istri diijinkan Tuhan terkena Covid-19, membuat pasangan suami istri itu pun tunduk bersepakat berserah kepada Tuhan saja, bukan kepada manusia. Mereka percaya mukjizat Tuhan itu nyata! Bang Jo mengaku melalui program radio Sharing and Prayer, dia semakin dikuatkan oleh sesama pengikut Kristus yang ikut serta dalam program itu. Indahnya kebersamaan dalam keluarga Tuhan! Sembuhnya Bang Jo dan istri dari Covid-19 pun tak lepas dari peran gereja yang mendukung mereka untuk pulih.

Bang Jo bersaksi bahwa kuasa Tuhan itu sangat luar biasa berkerja dalam hidupnya. Jangan pernah mengandalkan manusia, andalkan Tuhan, sebab pemeliharaan Sang Gembala Agung sudah terbukti luar biasa dalam kehidupan manusia! (fel/yp)

Tuhan Pakai Heartline FM Mengatasi Rasa Takut!

Keduanya merupakan pendengar setia radio Heartline FM Tangerang. Mereka mengaku mendengar program audio melalui radio pemberian Heartline FM. Bahkan sangking setianya, Lili mendengar Heartline FM sejak buka siar (04.00 WIB) sampai tutup siar (01.00 WIB) tanpa mengganti channel radio.

Berkat apa yang didapat selama mendengar program radio Heartline FM?

Lili mengaku radio Heartline FM sudah menjadi pendamping hidupnya yang sebatang kara di dunia ini. Sebelumnya, bila dia sendiri, tak ada teman di sisi, Lili sering merasa takut. Namun sejak mengenal Heartline FM, dan mendengar (juga berinteraksi), rasa takutnya hilang begitu saja. Lili yakin dan percaya itu semua karena kerja Roh Kudus yang menemaninya melalui siaran-siaran rohani radio Heartline FM. Selain itu, sejak menjadi pendengar radio Heartline FM, Lili belajar semakin berserah kepada pemeliharaan tangan Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidupnya, Lili belajar bersyukur dan merasa cukup atas berkat-berkat Tuhan hari lepas hari.

Hal yang serupa pun dirasakan sahabat karibnya, Lusiana. Di tengah hidup sebagai single parent (suaminya sudah meninggal dunia), Lusiana pun kini masih terus bergumul dengan sakit yang dideritanya selama 30 tahun terakhir. Sungguh sebuah mukjizat Tuhan bila dicermati benar. Bagaimana tidak? Lusiana menderita sakit pada Liver dan Hepatitis B. Lusiana pun hanya mengandalkan Tuhan semata dalam menjalani hidup sehari-hari. Dokter yang ditemuinya seakan sudah menyerah, dan hanya memberi obat peredam rasa sakit.

Takut? Pasti ada. Sebagai manusia, Lusiana takut atas kondisi kesehatannya, juga nasib anak-anaknya, terutama yang anak keduanya yang belum menikah. Namun Lusiana menyerahkan rasa takut itu kepada Tuhan Yesus yang telah menghadirkan Lili sebagai sahabat karib untuk berbagi dan saling mendoakan. Juga radio Heartline FM yang dirasakan Lusiana menjadi alat kasih karunia Tuhan buat dirinya. (fel/yp)

Hidup Dalam Tuhan, Tidak Ada Celah Putus Asa!

Radio Heartline FM dapat diibaratkan sebagai teman hidup, nonstop pria yang berprofesi sebagai pedagang minuman itu mendengar radio Heartline dari awal siaran pukul 04.00 WIB sampai tutup siaran 01.00 WIB. Program-program radio, menurut Guan, menjadi saluran berkat dan kekuatan dari Tuhan. Jamahan Roh Kudus yang menghibur dan menguatkan, dirasakan Guan saat mendengarkan program radio. Hal itulah yang membuatnya tak merasa putus asa, walau badai pergumulan menerpa…

Saat ini, Guan dan istri tengah mengalami pergumulan ekonomi. Rumah yang ditinggali saat ini bukan rumah pribadi, tapi Guan dan istri diperkenankan tinggal di sana oleh sang pemilik, tanpa membayar sewa. Sungguh sebuah berkat yang tersembunyi dari Tuhan! Blessing in disguise!

Hidup keseharian mereka hanya bergantu pada penjualan minuman yang dilakoni Guan. Semasa Pandemi Covid-19 melanda, sama sekali pedagang yang lain, Guan pun merasakan pukulan telak buat ekonomi rumah tangganya. Susahnya memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, seolah cukup membuat siapapun putus asa dan mencari jalan pintas. Namun tidak untuk Guan dan isri,

Meskipun penjualan lesu dan masalah melanda, aku tidak putus asa…,” demikian komitmen Guan kepada Tuhan. Program-program radio Heartline FM membawa kabar/pesan peneguhan dari Tuhan buat Guan dan istri setiap harinya, dan tak habis-habisnya berkat pemeliharaan Tuhan nyata disaksikan Guan dan istri.

Istri saya, setiap hari Minggu pergi ke gereja, dan Puji Tuhan setiap sesudah kebaktian, ada saja yang memberikan beras dan kebutuhan pokok lainnya,” Guan bersaksi. Hidup dalam Tuhan, tidak ada celah putus asa, yang ada hanya ucapan syukur atas pemeliharaannya yang tak terpikirkan.

Di sela kesaksiannya, Guan pun memberikan pesan kepada kita untuk tetap hidup sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah tetap mengasup Firman Tuhan setiap hari. (fel/yp)

– Halaman 05 –

Open chat
Hello 👋
Apa yang bisa kami bantu?