Tim Yayasan Yaski (Shella dan Tasya) dari Departemen Misi menghadiri Asean Mission Camp 2025. Asian Mission Camp merupakan event International yang diadakan oleh Organisasi InterCP yang berpusat di Korea Selatan. Dan tahun ini, Indonesia dipilih menjadi Tuan Rumah untuk AMC 2025. Acara diadakan di Green Forest Bogor, pada tanggal 2-5 April 2025, dengan total peserta 1100 orang, dari 17 Negera ASEAN.
Acara dibuka dengan Praise and Worship, dimana para singer-nya berasal dari berbagai negara ASEAN, sehingga masing-masing dapat memimpin pujian dengan bahasa dari negaranya sendiri. Acara dimulai dengan Opening Message oleh Pdt. Prof. Dr. Fransiskus Irwan (Ketua Misi GBI Dunia) dengan topik pertobatan perempuan Samaria dan 3000 orang yang bertobat saat mendengar kotbah Petrus.
History Makers menjadi tema utama dalam rangkaian acara yang akan dibawakan dalam sesi terakhir setiap harinya. Bersama dengan Rev. DR Paul Choi (Direktur InterCP International), kita diingatkan bahwa akhir zaman sudah dekat. Kita sebagai umat Kristen, terutama para pemimpin harus memahami tanda-tanda akhir zaman sehingga dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan.
“Melalui tanda zaman, kita bisa mengerti keadaan zaman sekarang maupun keadaan dimasa yang akan datang” ujar nya. Dalam Matius 24:3-4, Yesus berkata supaya kita waspada terhadap apa yang bisa menyesatkan kita. Melihat bagaimana kehancuran sudah mulai terjadi, isu global, LGBT, Perang antar Negara, maka kita sudah harus bersiap-siap untuk kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Berbagai sharing dari beberapa missionaris muda yang sudah tergabung dalam InterCP juga menjadi inspirasi bagi para peserta, bahwa jika tujuan kita adalah untuk memberitakan kabar baik dari Tuhan, maka bagaimana pun caranya, Tuhan akan buka jalan.
Hari ke 3 menjadi acara besar dari ASEAN MISSION CAMP, yaitu Nation Festival dimana Negara di Jendela 10/40, merujuk kepada kehidupan “termiskin dari yang miskin”, masing-masing membuka booth yang bertujuan untuk menceritakan dan memperlihatkan foto keadaan ataupun konflik di Negara tersebut, serta mendoakannya bersama-sama. Kemudian YG Festival / Commissioning, dimana tiap Negara menampilkan performance, baik tarian, nyanyi, ataupun drama musikal, yang tentunya sangat menghibur. Hari ke 3 ditutup dengan mendoakan setiap Negara dengan simbol Bendera yang dibawa kedepan panggung, serta mendoakan para misionaris baru yang akan ditempatkan di daerah 10/40 untuk dapat menginjili orang yang belum mengenal Tuhan.
Melalui acara ini, kita diajak untuk menjalankan Visi dari Tuhan, seperti dalam matius 24:14 “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, dan kemudian, barulah tiba kesudahannya”. Sebagai generasi panah Tuhan, Anak muda memiliki peran penting dalam memberitakan injil Tuhan, karena masih memiliki fisik dan daya ingat yang kuat untuk dapat mendekatkan diri terhadap orang dari berbagai bangsa, mengenal bahasa dan budaya mereka.