ASIK FEST Vol. 01: Bangkitkan Semangat Kreatif Anak Muda Gereja Lewat Media Digital

ASIK FEST Vol. 01: Bangkitkan Semangat Kreatif Anak Muda Gereja Lewat Media Digital

Makassar, 8 Mei 2025 — Sekitar 100 anak muda dari berbagai gereja di Makassar dan sekitarnya berkumpul dalam satu semangat di Grand Himawan untuk mengikuti acara bertajuk ASIK FEST Vol. 01. Acara yang diinisiasi oleh YASKI (Yayasan Siaran Kristen Indonesia) dan GOLCC (Generation of Light Christian Community) ini menjadi ruang baru bagi generasi muda gereja untuk berkembang secara kreatif dalam dunia media dan digital, tanpa kehilangan nilai-nilai kekristenan yang menjadi fondasi pelayanan mereka.

Dengan mengangkat tema Christian Creative Class, ASIK FEST Vol. 01 dirancang khusus untuk membekali peserta dengan pengetahuan praktis dan inspiratif dalam empat bidang utama yang sangat relevan dengan dunia pelayanan masa kini: Social Media, Broadcasting, Storytelling, dan Video Production. Keempat topik ini dikupas tuntas dalam kelas-kelas kreatif yang dipandu langsung oleh para praktisi media Kristen yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Acara ini menghadirkan empat pembicara dengan latar belakang yang kuat dalam pelayanan dan media:

  • Fuad Sari, Social Media Lead YASKI, membuka mata peserta tentang bagaimana media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan Injil di era digital. Ia menekankan pentingnya konsistensi, relevansi konten, dan integritas dalam menyampaikan pesan iman lewat platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan sosial media lainnya.
  • Lin Augustine, Station Manager Harmoni FM, membawa suasana hangat dan energik dalam kelas Broadcasting. Ia membagikan pengalaman siaran radio selama bertahun-tahun, sekaligus menunjukkan bagaimana suara bisa menjadi alat kesaksian yang hidup dan menyentuh banyak hati.
  • Jose Marwoto, Senior Journalist and Senior Head of Marketing Communication YASKI, membawakan sesi Storytelling dengan pendekatan yang menyentuh hati. Ia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cerita, dan ketika diceritakan dengan jujur serta penuh iman, kisah hidup bisa menjadi alat kesaksian yang mengubah orang lain.
  • Yonas Aristo, Supervisor Multimedia & Design YASKI, menutup sesi kelas dengan materi Video Production. Dalam kelas ini, peserta belajar bagaimana membuat video pendek yang menarik, mulai dari konsep, pengambilan gambar, hingga proses editing, dengan pesan rohani yang kuat di dalamnya.

Acara ini berlangsung dengan penuh semangat dan interaksi yang aktif dari para peserta. Mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi terlibat langsung dalam diskusi, praktik singkat, hingga sesi tanya jawab yang membuka wawasan baru tentang bagaimana pelayanan dapat dilakukan secara kreatif di tengah dunia yang terus berubah.

Salah satu hal yang membedakan ASIK FEST adalah semangat keterbukaannya. Acara ini tidak eksklusif untuk satu denominasi gereja saja, melainkan terbuka untuk seluruh jemaat Tuhan yang rindu bertumbuh dalam kreativitas dan pelayanan digital. Hal ini mencerminkan semangat persatuan tubuh Kristus di era modern, di mana perbedaan denominasi tidak menghalangi kolaborasi untuk tujuan yang sama: memberitakan Injil.

Nama “ASIK FEST” sendiri bukan sekadar nama catchy, melainkan singkatan dari Aku Suka Ikut Kristus. Lewat acara ini, para peserta diajak untuk menjadikan kreativitas mereka sebagai bentuk sukacita dalam mengikuti Kristus. Bukan sekadar tren, tapi sebuah gaya hidup yang berakar dalam kebenaran Firman Tuhan.

Dengan semangat tersebut, ASIK FEST Vol. 01 diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar, di mana anak-anak muda Kristen di seluruh Indonesia dapat melihat bahwa pelayanan tidak terbatas di mimbar atau paduan suara,  tetapi juga bisa dilakukan lewat kamera, mikrofon, layar ponsel, dan karya visual yang berdampak. ASIK FEST Vol. 01 berhasil menjadi wadah yang menjawab kerinduan banyak anak muda gereja akan pelayanan yang relevan, kreatif, dan berdampak. Dengan antusiasme peserta yang begitu tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa event serupa akan digelar di kota-kota lainnya. Karena satu hal yang pasti, Generasi ASIK akan terus berakar, bertumbuh dan  berbuah bagi kemuliaan Kristus.