Dengan jumlah 79,93 juta jiwa berdasarkan survey BPS 2024 atau 27,94% dari total penduduk, generasi Z saat ini menjadi kelompok generasi terbesar di Indonesia. Jumlah generasi Z mungkin lebih besar daripada generasi milenial yang merupakan generasi terbesar kedua di Indonesia (69,38 juta jiwa atau 25,87% dari total penduduk Indonesia.
Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 dan sering disebut sebagai digital native (penduduk asli digital). Gen Z menggunakan internet untuk hampir semua hal, mulai dari membangun relasi, mendapatkan hiburan, hingga belajar dan bekerja. Tingginya konsumsi digital inilah yang membentuk identitas mereka.
Sebagai generasi terbesar di Indonesia, pilihan-pilihan dan kecenderungan mereka akan menjadi kekuatan terbesar untuk menyetir arah perjalanan bangsa Indonesia ke depan, baik dalam kehidupan politik, tren ekonomi digital, wajah baru budaya digital dan pola relasi dalam kehidupan sosial.
Sebagai generasi pasca kristen pertama di Indonesia, mayoritas Gen Z menjadi Kristen karena iman warisan dari orang tuanya. Masifnya kemajuan teknologi digital telah mempengaruhi cara mereka melihat iman kristen dan menghayatinya dalam hidup sehari-hari. Bilangan Research Center (BRC) dalam surveinya kepada 1.400 responden Gen Z yang masih duduk di SMP, SMA/SMK atau kuliah di 16 kota (Jabodetabek, Jawa dan Luar Jawa) pada tahun 2024 menemukan bahwa teman akrab / best friend Gen Z kristen adalah justru teman sekolah atau kampus (64.6%) dan bukan komunitas gereja yang seiman (14.3%). Survei ini menunjukkan gereja belum berhasil membangun komunitas yang diminati dan relevan dengan kebutuhan mereka bertumbuh secara iman. Padahal komunitas adalah strategi yang relevan untuk menjangkau mereka dengan Injil.
Benar, perlu dibangun komunitas-komunitas berbasis iman yang sesuai minat, bakat dan kebutuhan Gen Z untuk bisa mengekspresikan iman mereka. Handi Irawan, Ketua Umum Bilangan Research Center dalam pemaparan survei tersebut mengatakan, “Generasi ini harus memiliki mentor atau kakak rohani sebagai pembimbing dalam mengarahkan untuk mengalami pertumbuhan rohani dan melahirkan generasi yang memuridkan.”
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam
kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
(1 Timotius 4:12)