Pada Kamis, 19 Juni 2025 Tim Radio Heartline kembali melakukan kunjungan pelayanan ke Rutan kelas I Tangerang. Kali ini tim menghadirkan format ibadah yang lebih variatif melalui diskusi apologetika – sebuah pendekatan yang bertujuan membekali warga binaan Kristen untuk dapat mempertanggungjawabkan iman dan pengharapan yang mereka miliki.
Tim Radio Heartline memilih format diskusi ini sebagai tanggapan langsung atas keluhan warga binaan Kristen yang kerap merasa terpojok dalam percakapan sehari-hari dengan warga binaan non-Kristen. Mereka sering mendapat pertanyaan-pertanyaan sulit seputar iman Kristen. Beberapa pertanyaan yang kerap diajukan antara lain:
- “Yesus disunat, tetapi kenapa kalian orang Kristen tidak disunat?”
- “Manusia kok dituhankan?”
- “Tuhan kok dilahirkan?”
- “Ada tiga Tuhan tapi kok ngakunya Esa?” dan lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu telah membuat beberapa warga binaan Kristen merasa minder, ragu, bahkan berkecil hati karena tidak bisa menjawab.
Antusiasme peserta sangat terlihat selama sesi berlangsung. Banyak warga binaan yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai hal-hal yang selama ini membingungkan mereka. Dalam diskusi yang interaktif, Ev. Kitting Le (Station Manager Heartline FM Tangerang) menjawab berbagai pertanyaan dengan pendekatan teologis.
Usai kegiatan, tim Radio Heartline meminta tanggapan dari para peserta. Salah satu peserta menyampaikan, “Kami sangat membutuhkan acara diskusi apologetika seperti ini. Melalui acara seperti ini, pemahaman saya tentang Yesus semakin mendalam dan mendorong saya semakin dekat dengan Tuhan.” Peserta lain menambahkan, “Diskusi apologetika sangat membangun. Saya semakin mengenal Yesus dan sekarang saya sudah tahu alasan kenapa Yesus harus datang ke dunia,” ujarnya.
Usai kegiatan, harapan pun mencuat agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala, sebagai bentuk dukungan spiritual yang nyata bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa pembinaan. Melalui diskusi apologetika, iman warga binaan Kristen Rutan Kelas I Tangerang tidak hanya diperkuat, tetapi juga diperlengkapi untuk menjadi terang di tengah komunitas mereka—menjawab dengan kasih dan kebenaran yang Alkitabiah. Soli Deo Gloria