Retreat YASKI 2025: Membangun Kembali Hati yang Mengasihi dan Melayani

Retreat YASKI 2025: Membangun Kembali Hati yang Mengasihi dan Melayani

3–5 Juni 2025 | Umbul Sidomukti, Bandungan, Semarang

Setiap organisasi memerlukan jeda, bukan sekadar untuk beristirahat, tetapi untuk merenung, memperbarui arah, serta mempererat ikatan antar anggotanya. Demikianlah semangat yang melandasi penyelenggaraan Retreat YASKI 2025, yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 Juni di lokasi yang asri dan menenangkan: Umbul Sidomukti, Bandungan, Semarang.

Lebih dari sekadar kegiatan rutin tahunan, retreat kali ini membawa tema besar “YASKI: Family of God”, sebuah undangan bagi seluruh insan YASKI untuk kembali melihat siapa diri mereka di dalam Kristus dan bagaimana mereka dapat semakin setia dan taat dalam melayani.

Hari Pertama: Menapaki Perjalanan, Menyambut Persekutuan

Pagi-pagi sekali, seluruh peserta telah berkumpul di kantor untuk berangkat ke Semarang. Di tengah perjalanan, canda tawa dan semangat sudah mulai terasa, menandakan bahwa momen retreat ini benar-benar dinantikan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam, peserta berhenti di kota Semarang untuk menikmati makan siang bersama, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandungan. Setibanya di lokasi retreat, peserta disambut dengan udara pegunungan yang sejuk dan panorama alam yang menyejukkan jiwa. Waktu istirahat sejenak digunakan untuk mandi dan bersiap menyambut malam pembukaan.

Acara malam dimulai dengan Devotion Pembukaan bertema “Yaski : Family of God”. Dalam suasana hening dan penuh keintiman, peserta diajak menyadari bahwa mereka adalah keluarga Allah yang dipersatukan oleh kasih Kristus dan bukan sekadar oleh profesi atau institusi.

Setelah itu perkenalan struktur organisasi Yayasan YASKI secara singkat namun hangat, disusul oleh sambutan dari Badan Pembina yang disampaikan oleh Pak Jusuf, memberi semangat dan harapan untuk masa depan YASKI yang semakin berdampak. Malam ditutup dengan kegiatan hiburan bertajuk “Duel Maut”, permainan santai yang dipimpin langsung oleh Pak Jusuf Arbianto, membuat suasana cair dan penuh gelak tawa. Suasana pun menjadi lebih akrab, menghapus sekat antardivisi.

Hari Kedua: Pendalaman, Pemurnian, dan Komitmen Ulang

Hari kedua dimulai sejak fajar dengan renungan pagi, menyegarkan hati dan pikiran. Setelah sarapan, peserta berkumpul untuk sesi ibadah pagi.

Sesi hari ini di pimpin oleh Pdt. Iswara Rintis Purwantara, M.Th dengan tema “Siapakah Allah? Tiada Allah selain TUHAN.” Dalam sesi ini, peserta dibawa menyelami karakter Allah yang kudus, eksklusif, dan layak disembah sepenuhnya. Di tengah dunia yang menawarkan banyak ilah palsu (jabatan, uang, popularitas). Retreat ini menjadi kesempatan untuk kembali menaruh seluruh hidup hanya kepada TUHAN.

Selanjutnya, sesi “Who Am I? Siapakah Insan YASKI?” membuka refleksi mendalam tentang identitas peserta sebagai bagian dari tubuh Kristus dalam wadah YASKI. Apakah mereka telah menjalani hidup yang layak sebagai milik Allah yang ditebus dengan darah yang mahal, ataukah hidup mereka sedang berjalan sia-sia?

Sesi demi sesi tidak hanya informatif, tapi juga transformatif. Sore harinya, Pdt. Iswara melanjutkan dengan sesi “Who is Jesus Christ (in the context of mission)” dan “God is Everything”, mengajak peserta menyadari bahwa Kristus bukan hanya bagian dari hidup, tetapi pusat dari segala sesuatu, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan.

Sebelum hari berakhir, Bu Shelley dari Badan Pengurus memberikan wejangan, berisi pesan dan kesan yang menyentuh hati, tentang pentingnya berjalan bersama dalam visi yang sama dan menjaga kesatuan di tengah keberagaman peran dan latar belakang.

Malam hari diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) oleh tim FILA, sebuah forum diskusi yang mendorong komunikasi terbuka antaranggota, serta ide-ide membangun untuk keberlangsungan dan pertumbuhan YASKI ke depan.

Hari Ketiga: Peneguhan dan Perjalanan Pulang

Hari terakhir dimulai dengan ibadah penutup yang menggugah hati. Bapak Jusak Widjaja membawakan firman dengan tema “Precious Blood & Wasted Lives”, menekankan bahwa hidup kita terlalu mahal untuk dijalani sembarangan, karena telah ditebus oleh darah Kristus. Suasana hening dan haru menyelimuti seluruh peserta saat mereka menyanyikan lagu-lagu penyembahan dengan sepenuh hati.

Setelah itu, sesi testimoni dan pengenalan karyawan baru menjadi wadah untuk membagikan pengalaman selama retreat. Banyak peserta mengungkapkan rasa syukur dan sukacita, serta harapan akan perubahan yang nyata dalam hidup dan pekerjaan mereka.

Acara ditutup dengan free time dan makan siang, lalu rombongan dari Bandungan ke Semarang kota, menyempatkan diri singgah di pusat oleh-oleh dan kawasan Kota Lama, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.

Retreat yang Bukan Sekadar Kegiatan, Tapi Kehidupan yang Diperbaharui

Retreat YASKI 2025 bukan sekadar acara tahunan. Ini adalah perjalanan spiritual, pembentukan karakter, dan peneguhan panggilan. Setiap sesi, ibadah, diskusi, bahkan canda-tawa, menjadi sarana Allah bekerja dalam hidup para peserta.

Kita percaya bahwa retreat ini akan menjadi titik balik bagi banyak insan YASKI untuk menjadi pribadi yang makin mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan mengerjakan pelayanan dengan integritas serta kerendahan hati.

Sampai jumpa di Retreat YASKI selanjutnya. Mari terus bertumbuh sebagai “Family of God” yang hidup dalam kasih dan kebenaran.