Kehidupan Darius tidak seperti yang dia harapkan karena mengalami kebutaan (Glaukoma) dari usia 33 tahun. Dulu ia seorang pekerja keras.
Sejak mengalami kebutaan Darius belajar banyak segala penyakit seperti pijat refleksi dan pengobatan sgala penyakit diantaranya penyakit rematik.
Sebagai seorang kepala rumah tangga Darius harus menghidupi kelima anaknya yang masih menjadi tanggungan. Darius bersyukur hingga saat ini Tuhan masih menolong dan memampukan untuk bisa melewati hari lepas hari. Selalu saja ada berkat melalui orang yang membutuhkan jasanya. Luar biasanya Tuhan yang telah mencukupkan.
Sebagai seorang tuna netra Darius juga aktif dalam pelayanan di gereja sebagai ketua Komsel. Dia sempat merasa lemah dan ingin mengundurkan diri dari Ketua Komsel karena ada kekecewaaan terhadap hamba-hamba Tuhan tersebut.
Namun seorang hamba Tuhan dari Radio Heartline meneleponnya, mendoakan serta memotivasi. Ia mulai bangkit dan semangat kembali. Dulunya Darius memang pernah mendengarkan Radio Heartline namun terhenti karena radionya rusak. Kunjungan Pak Agus dan tim membuatnya kembali mendengarkan Radio Heartline dan berterima kasih. Puji Tuhan.