Dalam satu kunjungan, Tim Kunjungan Kasih Yayasan YASKI menemui 2 (dua) orang sahabat karib, Lili dan Lusiana.
Keduanya merupakan pendengar setia radio Heartline FM Tangerang. Mereka mengaku mendengar program audio melalui radio pemberian Heartline FM. Bahkan sangking setianya, Lili mendengar Heartline FM sejak buka siar (04.00 WIB) sampai tutup siar (01.00 WIB) tanpa mengganti channel radio.
Berkat apa yang didapat selama mendengar program radio Heartline FM?
Lili mengaku radio Heartline FM sudah menjadi pendamping hidupnya yang sebatang kara di dunia ini. Sebelumnya, bila dia sendiri, tak ada teman di sisi, Lili sering merasa takut. Namun sejak mengenal Heartline FM, dan mendengar (juga berinteraksi), rasa takutnya hilang begitu saja. Lili yakin dan percaya itu semua karena kerja Roh Kudus yang menemaninya melalui siaran-siaran rohani radio Heartline FM. Selain itu, sejak menjadi pendengar radio Heartline FM, Lili belajar semakin berserah kepada pemeliharaan tangan Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidupnya, Lili belajar bersyukur dan merasa cukup atas berkat-berkat Tuhan hari lepas hari.
Hal yang serupa pun dirasakan sahabat karibnya, Lusiana. Di tengah hidup sebagai single parent (suaminya sudah meninggal dunia), Lusiana pun kini masih terus bergumul dengan sakit yang dideritanya selama 30 tahun terakhir. Sungguh sebuah mukjizat Tuhan bila dicermati benar. Bagaimana tidak? Lusiana menderita sakit pada Liver dan Hepatitis B. Lusiana pun hanya mengandalkan Tuhan semata dalam menjalani hidup sehari-hari. Dokter yang ditemuinya seakan sudah menyerah, dan hanya memberi obat peredam rasa sakit.
Takut? Pasti ada. Sebagai manusia, Lusiana takut atas kondisi kesehatannya, juga nasib anak-anaknya, terutama yang anak keduanya yang belum menikah. Namun Lusiana menyerahkan rasa takut itu kepada Tuhan Yesus yang telah menghadirkan Lili sebagai sahabat karib untuk berbagi dan saling mendoakan. Juga radio Heartline FM yang dirasakan Lusiana menjadi alat kasih karunia Tuhan buat dirinya. (fel/yp)