Anak-Anak Bali yang Terbuka untuk Injil

Anak-Anak Bali yang Terbuka untuk Injil

Dalam Kunjungan Misi IV, kami pun mengunjungi beberapa tempat untuk sosialisasi program BDKA untuk anak-anak, seperti Jembrana, Gianyar, Badung, dan Bangli. Khusus di Jembrana, kami mengunjungi Panti Asuhan Mahanaim di Negara.

Selain yatim piatu, anak-anak asuh di panti tersebut juga berasal dari keluarga yang tak mampu yang dititipkan. Pihak panti asuhan memfasilitasi mereka dengan pola pengasuhan dan pendampingan seputar pendidikan mereka. “Tidak semuanya Kristen! Tapi memang mereka sudah terbiasa mendengar Injil di panti asuhan,” ungkap salah seorang ibu asuh di sana.

Foto bersama anak-anak Panti Asuhan Mahanaim

Hal yang menarik kami temukan bahwa mereka, seluruh anak, antusias mengikuti jalannya acara sosialisasi program BDKA. Bahkan kentara sekali mereka sangat paham dengan Alkitab!

Saya mau rajin baca Alkitab, karena itu hidup saya…,” ujar seorang anak asuh.

Mereka merasakan bahwa kehadiran Firman Tuhan dalam hidup mereka telah mengubahkan diri mereka untuk semakin berpengharapan dan menyerahkan masa depan mereka kepada Tuhan.

Selanjutnya, kami pun membagikan program BDKA ini kepada para pegiat anak/guru sekolah minggu di Badung, Gianyar dan Bangli. Sebuah metode yang baik dan sangat membantu mereka untuk melayani anak.

Selama ini kami sangat kesulitan untuk membuat anak fokus terhadap pemberitaan Firman Tuhan, karena mereka sudah sangat melekat pada HP. Namun dengan program BDKA ini, kami yakin bisa melayani mereka tanpa memisahkan mereka dari jamannya,” papar salah seorang guru sekolah minggu di Bangli.

Foto bersama di GBKP Bangli

Ya, anak-anak yang mereka layani adalah generasi digital, generasi yang sangat lekat dengan dunia digital/gadget. Bagaimana melayani mereka tanpa memisahkan mereka dari generasinya adalah dengan menghadirkan konten-konten pengajaran yang kreatif di dunia digital. Hal yang juga kami amini dengan membuat program BDKA Saat Teduh di YouTube.

 

Kami Menabur, Tuhan Memberi Pertumbuhan…

Seperti Rasul Paulus yang terhibur dengan pertumbuhan rohani jemaat yang dia layani, demikian juga kami saat berkunjung ke sejumlah pendengar setia Radio Heartline FM92.2 Bali.

…saya dulu suka pemarah dan putus asa, tapi dengan Firman Tuhan yang saya baca dan dengar dari radio, saya sekarang sudah jauh lebih sabar, dan makin berserah pada Tuhan,” ujar Ibu Novi.

…apalah saya dulu, mudah goyah dan terpuruk. Tapi saat ini saya bisa bilang, apapun yang Tuhan mau saya lakukan, saya akan lakukan. Saya berjuang keras setiap hari membaca Alkitab dan berdoa, karena saya tanpa Tuhan, tidak ada artinya…,” kisah Pak Dj. Santana.

Saya bertumbuh melalui radio Heartline, saya jadi seperti sekarang ini karena Tuhan pakai radio Heartline melayani saya,” ungkap Putu Terima, pendengar yang juga merupakan Humas Komunitas Penyandang Disabilitas Kristen Indonesia (CDC).

Saya tidak malu menjadi Kristen. Karena saya menjadi seperti saat ini, karena anugerah Tuhan saja. Saya punya keluarga seiman melalui radio, juga dari gereja saya yang terus mendukung dalam doa,” ujar Putu Ariyani, ibu yang tuna netra yang berhasil menyekolahkan 3 orang anaknya, bahkan salah satunya saat ini sudah bekerja.

Puji Tuhan! Tak ada kebahagiaan kami di dalam Tuhan, ketika mendengar pertumbuhan iman yang luar biasa dari para Sahabat YASKI, pendengar radio Heartline FM92.2 Bali.

Pada akhirnya, ladang-ladang sudah menguning dan sudah matang siap dituai. Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu (Lukas 10:2)

Kami sadar bahwa kami tidak bisa sendiri dalam pelayanan misi ini, sudikah Anda bersama kami mengabarkan Injil dan memenangkan banyak jiwa untuk kemuliaan Nama Tuhan di Bali? Silakan hubungi nomor 0819 269 1000, ketik 5 untuk Yayasan YASKI dan ketik 2 untuk menghubungi HUMAS YASKI. Kunjungan Misi IV kami ini pun terjadi karena dukungan dari Anda selama ini. Soli Deo Gloria! (yp)