Di balik dinding-dinding kaku Lapas kelas II Takalar, hidup seorang wanita bernama Cece.
Satu-satunya warga binaan perempuan yang teguh dalam iman Kristen di tengah-tengah keadaan yang keras dan penuh tantangan.
“Bu, saya sangat senang setiap ada ibadah,” ucap Cece dengan penuh sukacita. “Dengan adanya ibadah, saya merasa lebih tenang, ketika saya mulai memikirkan anak-anak saya yang berada di rumah. Saya sangat bersyukur, walaupun saya tidak berkumpul dengan anak-anak, tapi melalui doa saya bisa merasa dekat dengan mereka.”
Kesaksiannya sungguh luar biasa. Divonis dengan hukuman 1 tahun 8 bulan, Cece tidak menyerah pada keadaan. Setiap malam, ia menghadap Tuhan dalam doa, ia memohon pengurangan masa tahanannya. Dan dengan penuh keajaiban, doanya terjawab. Pada saat sidang berikutnya, putusan pengurangan masa tahanan diberikan, menjadi hanya 1 tahun 2 bulan. Mulai saat itu Cece semakin rajin berdoa, dan menaruh harapannya hanya kepada Tuhan.

