Walau Ginjal Rusak, Tetap Setia Melayani Tuhan

Walau Ginjal Rusak, Tetap Setia Melayani Tuhan

Kisah Hidup Filiphus Febrio: Senin, 24 Februari 2020 tim Yayasan YASKI datang berkunjung dan pelayanan di RSJ Soehardjian Grogol.

Ada 17 pasien yang ikut beribadah, dan sebagian merupakan wajah baru. Yang menarik perhatian, hari itu seorang pemuda bernama Filip memberikan kesaksian. Ternyata ia penderita autoimun, alias tidak memiliki kekebalan tubuh karena ginjalnya tidak bekerja normal. Berikut ini kisahnya…

Pada saat awal kejadian usia Filip masih 22 tahun, menjadi pasien gagal ginjal termuda di salah satu rumah sakit di kawasan Sunter. Sebenarnya kondisi sebelum sakit,  dia sehat-sehat saja tidak ada keluhan apapun. Waktu itu Filip terkena DBD sehingga harus masuk rumah sakit. Di sanalah untuk pertama kali dokter memvonis; ginjalnya bermasalah, sudah stadium 4 dan fungsinya tinggal kurang dari 20%. Biasanya tanda-tanda ginjal bermasalah adalah kaki bengkak dan pinggang sering sakit, tetapi itu tidak aku alami. Cepat atau lambat pasti cuci darah — kata beberapa dokter ahli saat itu. Jadi awal didiagnosa Desember 2016, awal cuci darah 2017.

“Filip anak pertama dari dua bersaudara. Kedua orangtua bekerja di kantor. Karna sakit ini cukup beresiko, papa harus mengalah dan harus merawat nya. Kondisi tubuh Filip sekarang.., puji Tuhan sudah transplantasi/cangkok ginjal. Walau masih pemulihan dan penyesuaian dengan ginjal yang baru. Transplantasi itu baru dinyatakan berhasil kalau sudah 1 tahun. Filip menerima ginjal dari papa.”

Butuh waktu berbulan-bulan bergumul dan merenung, sampai akhirnya di satu titik Filip mau menerima ginjal papanya. Dipikirannya saat itu, bagaimana mungkin untuk kesehatan, dia harus mengorbankan ayahnya yang sudah menanggung beban ekonomi keluarga. Pada saat cuci darah kondisi Filip parah. Berat badan hanya 53kg dan duduk saja berasanya semua tulang sakit sekali, jalan sebentar kaki bengkak dan sesak nafas. Dulu sempat stroke juga, tetapi akhirnya bisa pulih lagi.

Kata Filip, “Pesanku buat semua yang juga sedang berjuang, jangan pernah menyerah. Aku sudah mengalaminya sendiri, semua ini terjadi disaat aku kuliah dan harus Skripsi, puji Tuhan aku tidak menyerah hingga lulus sekarang sudah sarjana. Mujizat masih ada, kalau Tuhan ijinkan proses ini terjadi, artinya Tuhan tahu kita pasti kuat untuk menjalani ini semua. Kalau Tuhan ijinkan terjadi, Tuhan juga yang pasti sertai sampai akhir, dan tidak sedetik pun Dia tinggalkan kita, bahkan di saat keadaan kelihatannya mustahil. Dia tetap setia, ada disisi kita. Seperti saat aku didiagnosa sakit ginjal, sampai aku sudah pulih sekarang, Tuhan tidak ingkar janji. Dia selalu sertai. Ayat ini peganganku dalam hidup, Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera   dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan  yang penuh harapan.” (YS/SA)