Di tengah situasi yang masih menjadi kekuatiran banyak orang karena adanya covid-19 ini, Sansa Ministry melalui YASKI dan Heartline Network telah menyiapkan dan membagikan 2000 paket sukacita Natal bagi para pendengarnya, gempa dahsyat melanda wilayah Mamuju, Majene, dan kawasan lain sekitar Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1). Banyak bangunan runtuh, ribuan orang terluka, dan banyak yang meninggal dunia. Dari Kabupaten Mamuju dan Majene ada 105 korban jiwa.
Yayasan YASKI melalui kegiatan First Response Indonesia (FRI) turut ambil bagian menolong korban bencana, dengan membangun perangkat komunikasi radio. Tujuannya memudahkan masyarakat mengakses informasi yang sangat diperlukan para korban terdampak bencana, serta menjadi media penghiburan bagi yang berduka.
Yayasan YASKI menerjunkan 3 orang ke lokasi bencana, untuk mendirikan station radio darurat tanggap bencana. Bekerja sama dengan Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB), gereja setempat yang menyediakan lokasi studio sementara. Tim juga membagikan radio transistor kepada ratusan korban bencana yang berada di tenda-tenda pengungsian, dan juga masker.
Pelayanan siaran radio darurat di Mamuju mendapatkan respon yang sangat tinggi dari pendengar. Bagi mereka kehadiran radio darurat yang diinisiasi oleh Yayasan YASKI di tempat bencana adalah langkah terobosan bagi hidup mereka. Siaran ini memberi dampak positif. Masyarakat mendapatkan berbagai pengetahuan tentang kebencanaan, informasi aktual dari otoritas lokal, juga memberi kekuatan rohani sehingga tetap berpengharapan dan beriman kepada Tuhan di tengah situasi yang menekan.
Tim misi akan bertahan selama 1 bulan lebih di lokasi, sampai masyarakat yang ada di tenda-tenda pengungsian kembali ke tempat tinggal mereka, setelah rumah mereka selesai diperbaiki dan layak huni. (DV)