Sejak Kegagalan itu, Bagiku Hidup adalah Senyuman

Sejak Kegagalan itu, Bagiku Hidup adalah Senyuman

Banyak orang menyebut kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Namun lebih dari itu, bagi saya, Dr. Trisnowati Josiah, S.S, M.M., kegagalan merupakan alat Tuhan untuk membuat saya menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Sebagai seorang yang mengandalkan kemampuan diri sendiri, bahkan cenderung percaya diri yang berlebih, dan sombong, saya terpukul berat ketika saya justru jatuh sakit saat waktu ujian masuk ke universitas favorit. Padahal sebelumnya saya sudah berjuang habis-habisan untuk mempersiapkan diri, belajar dengan kemampuan saya yang luar biasa. Namun Tuhan berkehendak lain…

Kehendak Tuhan yang awalnya tidak bisa saya terima. Marah campur sedih saya rasakan, sampai akhirnya Ibu pun dipakai Tuhan menyadarkan dengan kalimat yang menusuk hati saya: “Kamu ini siapa bisa mengatur TUHAN, kamu melihat dirimu terbaik, tapi TUHAN jauh lebih baik. Pemberian-Nya yang terbaik, supaya ke depan kamu lebih baik lewat hal ini.

Ya, saya memang gagal masuk ke kampus idaman, namun saya berhasil TUHAN bentuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Sehingga saya pun dapat dipakai-Nya untuk menjadi saksi-Nya dalam hidup dan kehidupan saya.

Saya masih suka belajar, walau saat ini TUHAN ijinkan saya menjadi composer dan dosen di kampus dengan mayoritas nonKristen. Di kampus tersebut, saya begitu diterima dan bahkan diberi gelar Mak Ngah, sebutan untuk seseorang yang dianggap keluarga bagi Suku Lampung.

Orang lain mungkin melihat saya sebagai Perempuan yang sempurna, banyak hal yang saya bisa lakukan. Namun saya termasuk Perempuan yang tidak pandai memasak loh! Karena itu saya ingin sampaikan kepada seluruh Perempuan: Mau sehebat apapun kita, tetap harus percaya bahwa setiap orang juga punya kelemahan! Jadi tidak ada gunanya sombong dan mengandalkan diri sendiri. Tapi juga jangan minder! Karena kemungkinan di dalam kelebihan orang, mereka punya kelemahan yang merupakan kelebihan Anda.

Puji TUHAN! Saya dapat menjadi berkat bagi mereka dengan cara menunjukkan kualitas bekerja yang baik, sepenuh hati! Semuanya itu bukan karena saya, tapi karena TUHAN yang mampukan, melalui gelar dan pencapaian saya di kampus, menjadi berkat bagi Universitas Saburai, Sang Bumi Ruwa Jurai, di kota Bandar Lampung.

Sejak kegagalan masuk kampus favorit saya, kehidupan saya TUHAN ubahkan menjadi senyuman yang luar biasa memberkati saya dan sesama. Karena itu, moto hidup saya adalah Life is smile! Terima kasih Radio Heartline FM Lampung yang boleh menjadi media sarana saya membagikan kesaksian saya ini!

Sahabat YASKI, demikian secuplik kesaksian dari Ibu Trisnowati Josiah atau lebih dikenal dengan sapaan Ibu Iwa TJ, pendengar dan narasumber Radio Heartline FM Lampung, khususnya program Potret Perempuan. Anda pun bisa menyaksikan karya TUHAN dalam hidup Anda dan mendapatkan banyak berkat, inspirasi dan motivasi melalui program tersebut dengan stay tuned setiap Senin-Jumat, pukul 11.00 – 12.00 WIB di Heartline FM91.7 Lampung. Kiranya Tuhan memberkati Anda melalui program tersebut. (uth/yp)