Berserah pada Tuhan dalam Hidup

Berserah pada Tuhan dalam Hidup

Evi, Tangerang

“Usia saya 47 tahun, dan belum menikah. Saat ini saya tinggal bersama adik dan keluarganya. Saya bekerja di restoran makanan cepat saji sebagai kasir sudah  dua tahun. Sebelumnya, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan dan sudah cukup lama bekerja di sana. Karena waktu itu orang tua sakit stroke dan perlu perawatan secara intesif, saya tinggalkan pekerjaan dan merawat beliau selama sekitar 16 tahun. Sejak saat itu saya tidak pernah pikirkan untuk masa depan saya karena hanya fokus untuk merawat orang tua.

Tak terasa usia saya semakin bertambah dan suatu kali saya bertemu dengan seorang teman yang bernama Ibu Aing di gereja. Ia mengajak saya untuk mendengarkan radio Heartline, terutama acara Sharing and Prayer. Sungguh luar biasa saya bisa merasakan kekuatan dan didoakan di acara tersebut. Saya juga memiliki pergumulan untuk teman hidup, meskipun usia sudah tidak muda lagi namun saya tetap berharap kelak diberikan seorang pendamping yang menemani selama hidup saya.

Kami 8 bersaudara dan saya adalah anak bungsu. Saya diberikan warisan oleh orang tua saya. Keempat kakak saya diberikan sebuah rumah, namun saat ini ada masalah karena kakak yang paling besar sedang menempati rumah yang menjadi hak kami berempat, sedangkan rumah itu hendak kami jual. Keadaan ini sangat membuat tidak enak untuk kakak-kakak saya yang lain. Kami menjadi  salah paham dan tidak ada kerukunan lagi gara-gara masalah rumah yang ditempati itu, padahal kakak saya itu sudah diberikan warisan yang lain. Inilah yang menjadi pergumulan saya agar didukung dalam doa, karena kami tidak mau ada pepecahan antara kami sekeluarga. Biarlah Tuhan turut campur untuk yang terbaik bagi hidup kami. Amin.”