Hari masih subuh pada Rabu, 11 Desember 2024. Tim Yayasan Yaski yang terdiri dari CEO Yayasan Yaski, Yoke Pribadi dan Head of Marcom and Creative, Jose Marwoto, sudah merambah, menuju ke Bandara Soekarno – Hatta di Tangerang, Banten.
Agenda hari itu adalah melakukan perjalanan misi ke Provinsi Kalimantan Barat. Di Pulau Kalimantan, Yayasan Yaski menancapkan pelayanan di Kalimantan Timur, tepatnya di Samarinda dengan mendirikan Radio Heartline Samarinda. Sementara di Kalimantan Barat, Yayasan Yaski bekerja sama dengan beberapa radio kristen untuk menyiarkan program-program rohani.
Kalimantan Barat sering dijuluki Provinsi Seribu Sungai karena ada ratusan bahkan ribuan sungai besar dan sungai kecil yang membelah wilayahnya dan menjadi urat nadi ekonomi warga lokal, sekaligus menjadi situs penggerak arus wisata dan pembentuk identitas budaya. Di pulau ini mengekor Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang 1.086 km. Kalimantan Barat adalah wilayah yang strategis untuk memperkuat pelayanan dalam pewartaan Injil. Berbatasan dengan negara Malaysia, Kalimantan Barat juga harus menuai berbagai problem sosial yang berhubungan dengan lalu lintas penjualan narkoba dan trafficking serta kejahatan lintas negara lainnya. Eksploitasi alam Kalimantan yang kaya, juga menjadi tantangan nyata bagaimana iman dan gereja mampu berbicara dalam menjaga keharmonisan lingkungan ciptaan Tuhan.
Kekristenan di Kalimantan Barat berkembang cukup pesat sejak abad 19 saat beberapa misionaris menginjakkan kaki di pulau yang terkenal dengan panorama Danau Sentarum yang merupakan danau rawa terluas di Asia Tenggara ini. Hariyanto Uar, Pebimas Kristen dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat (Kanwil Kemenag Kalbar), yang dijumpai Yaski di kantor Bimas (12/12) menuturkan bahwa saat ini ada 132 sinode gereja di provinsi yang kaya dengan hutan hujan tropis ini. Sementara dari data BPS 2023, jumlah penduduk beragama kristen di Kalimantan Barat sebanyak 638,96 ribu orang (hampir 12% dari total penduduk, 5.623.328 jiwa). Jika masyarakat kristen bisa bersatu, maka akan mampu menjadi suara kenabian yang didengarkan para pengambil keputusan. “Radio bisa mempersatukan umat Kristen di Kalimantan Barat,” tutur Bapak Hariyanto Uar.
Kunjungan Yayasan Yaski ke Bimas Kristen Kalimantan Barat disambut dengan tangan terbuka dan sekaligus disertai ajakan untuk bekerja sama lebih jauh, khususnya melalui penyiaran media radio. “Radio memiliki kekuatan besar karena bisa menembus wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau oleh pewartaan darat, mengingat area pelayanan yang sangat jauh dan luas seperti Kalimantan Barat.” Ujar Yoke Pribadi. Tercatat, luas Provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307 kilometer persegi. Luas ini setara dengan 1,13 kali luas Pulau Jawa. Kalimantan Barat merupakan provinsi terbesar ketiga di Indonesia, setelah Papua dan Kalimantan Tengah. Untuk bisa menjangkau wilayah yang sangat luas, maka radio masih menjadi sarana yang efektif.
Tidak semua daerah di Kalimantan Barat terlayani oleh internet. Banyak umat kristen yang tinggal di pelosok-pelosok kesulitan mengakses media sosial dan jaringan seluler sehingga hanya radiolah yang efektif untuk menjangkau mereka. Mempertimbangkan hal ini, maka tim Yaski juga berkunjung ke Radio Republik Indonesia (RRI) dan menemui kepala stasiun RRI Pontianak. Pertemuan ini adalah kunjungan awal untuk menjajaki kerja sama dimana siaran-siaran rohani kristen bisa disiarkan melalui mimbar agama di RRI. RRI Kalimantan Barat sendiri memiliki beberapa wilayah layanan. Selain di Pontianak, juga di beberapa wilayah lain, diantaranya di Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang yang meneruskan siaran (relay) program-program di RRI Pontianak.
Doakan agar peluang kerja sama Yayasan Yaski dengan beberapa pihak di Kalimantan Barat dalam pewartaan Kabar Baik bisa terlaksana. Bagi Anda yang tergerak untuk mendukung pelayanan pewartaan Kabar Gembira di Pulau Kalimantan Barat, Anda bisa menghubungi humas Yayasan Yaski (Dina Virgy) di 0811-1777-986 atau kunjungi www.yaski.co.id. Tuhan Yesus Memberkati.